Selalu Jaga Amanat Ilmiah Kawan!!! When You Grow Up | CORETAN KEHIDUPAN

Sunday, 4 January 2015

When You Grow Up

Kapan kamu benar-benar merasa bahwa semua tentangmu sudah tumbuh dewasa?

Kata orang jaman dulu, manusia itu hidup dalam fase-fase yang berputar melingkar namun ujung lingkarannya tidak pernah menyatu sebab ujung dari lingkaran itu adalah kematian.

Manusia hidup dimulai dari fase prelife yaitu masa dimana ia hidup di alam kandungan, kemudian ia lahir dalam suasana tawa sanak ssaudaranya, waktu itu ia disebut bayi, semakin bertambah tahun ia tumbuh menjadi anak-anak sampai ia akan menemui masa-masa peralihan dan akhirnya ia benar-benar menjadi sosok orang dewasa.

Kapan kamu menjadi dewasa? Saat umur sudah semakin tua?

Semakin seseorang tumbuh dewasa ia akan masuk pada fase penuaan atau aku lebih suka menyebutnya tahap pereduksian mental. Pada fase ini, kondisi psikologis manusia akan kembali ke fase peralihan remaja-bayi-afterlife. Konsep ini aku dapat ketika aku berada di fase peralihan

Seorang guru SMA memberikan sedikit pandangannya bahwa orang tua yang selama ini merawat kita dari bayi sampai tumbuh dewasa nantinya akan mengalami masa kebalikan dimana mereka akan berganti dirawat oleh anak-anaknya. Beliau melanjutkan, tingkah laku kita semasa dirawat oleh orang tua akan kita rasakan balik ketika kita merawat orang tua dimasa senja.

Dahulu kamu belum bisa buang air sendiri karena tubuhmu belum bisa bergerak leluasa, ayah dan ibulah yang pada akhirnya dan yang sudah seharusnya akan merawatmu, membersihkan kotoran-kotoranmu itu. Apakah lantas mereka marah karena itu?

Dahulu kamu belum bisa bicara, kamu hanya bisa merengek dan menangis, ayah dan ibumu tidak tahu apa yang sebenarnya kamu inginkan, namun insting orang tua membuat mereka bisa memahami rewelanmu itu. Apakah mereka marah karena hal itu?

Ketika kamu mulai tumbuh menjadi remaja, kamu ingin dibelikan ini dan itu, ayah dan ibumu tidak tahu bagaimana bisa mendapatkannya, namun kamu tetap saja memaksa dan pada titik tertentu kamu melakukan aksi protes dengan membanting daun pintu, tidak mau makan, marah-marah, atau bahkan pergi dari rumah. Lagi-lagi insting orang tua membuat ayah dan ibu rela mengorbankan apapun agar kamu bisa kembali lagi dan merasa nyaman. Apakah waktu itu orang tuamu marah? Mungkin iya, jika iya coba perhatikan lebih lekat lagi, apakah mereka benar-benar marah?

Seiring bertambah dan bertambahnya usiamu, ayah dan ibumu akan selalu tersenyum mengantarkanmu ke singgasana tempat dimana belahan jiwa siap bersanding denganmu di sana, setelah itu kamu harus mulai berperan menjadi orang tua bagi anak-anakmu kelak

Dan saat itulah roda itu berputar

Ayah yang dahulu gagah dan kuat, selalu bisa menjadi yang pertama tempat mengadu ketika sepeda kita rusak, lampu kamar mati, air keran bocor kini ia tidak mampu lagi membuat segala keajaiban itu. Saat itulah kamu tidak boleh marah karena ia tidak mampu lagi kamu andalkan

Ibu yang dahulu menyuapi kita, selalu menyisihkan daging ayam terbaik untuk kita, manghalau nyamuk ketika kita tidur, khawatir kita kedinginan, kini ia terbaring lemah tak mampu lagi memberikan keajaiban itu lagi. Saat itulah kamu tidak boleh marah

Jadi, kapan kamu benar-benar tumbuh menjadi dewasa?

Jika aku diberikan pilihan, aku tidak akan mau menjadi dewasa. Dewasa hanyalah titik tolak dimana kamu akan kembali lagi menjadi lemah. Sungguh aku tidak ingin tumbuh menjadi dewasa, aku hanya ingin tumbuh menjadi diriku sendiri sampai aku mati. Menjadi sosok anak yang selalu dirindukan ayah dan ibu, menjadi sosok yang hangat diantara teman-teman, menjadi sosok yang ceria, dimata sahabat, menjadi sosok yang bisa diandalkan oleh anak-anakku kelak, menjadi sosok yang selalu bisa memberikan pundak untuk sandaran istriku ketika ia lelah.

Aku akan berharap menjadi dewasa, jika dewasa itu bukanlah fase, jika dewasa itu bukan titik puncak kehidupan, jika dewasa itu bukan ukuran kematangan, jika dewasa itu bukan titik balik.

Aku ingin sekali menjadi dewasa, jika ia adalah proses hidup sampai mati, proses hidup yang selalu menbuat kita semakin sadar, proses hidup yang senantiasa memberikan pengajaran sampai mati, proses hidup yang selalu bisa mengajarkan kita tentang arti kebahagiaan yang sesungguhnya.

Ana jika itu memang benar, aku ingin tumbuh dewasa bersamamu

When You Grow Up

Related Posts by Categories

0 comments: