Selalu Jaga Amanat Ilmiah Kawan!!! August 2015 | CORETAN KEHIDUPAN

Tuesday 25 August 2015

Jika Garis Takdir...

Sepertinya ada yang aneh, aku bisa tersaenyum-senyum sendiri saat menikmati sepoi angin sore pengiring lelahnya hari yang tiada akhir ini. Sepeda yang kukayuh seakan melaju dengan slow motion mengingat kata-kata penyemangat dari salah seorang kawan.

"Jadi kamu serius sama dia?"
"Seriuslah aku ga mau nayri-nayri lagi."

Lantas dia memberikan rangkaian kata ini
Hanya saja cinta memang membutuhkan perjuamngan lebih dari yang kita pikirkan, membutuhkan air mata hingga habis pun masih hendak dikurasnya. cinta membutuhkan pengorbanan lebih dari sekedar perhatian dan cinta sendiri... cinta adalah pengorbanan tiada akhir

Kadang aku merasa sendu juga sih, mengingat aku sama sekali tidak pernah memberikan perhatian apapun. Kalau saja di pikiranku ada dua Ojan mereka pasti sedang berdebat

Ojan Bad: "Ah elaah, Jan didiemin aja gitu?"
Ojan NiceL"Emang kenapa? kan aku ga mau terlalu intim"
Ojan Bad:"Bukan masalah intimnya, tapi masa iya diangguran aja, ntar direbut lho!"
Ojan Nice:"Trus?"
Ojan Bad:"Kamu relain gitu aja?"
Ojan Nice:"Nggaklah!"

Aku sadar, garis takdir terus berjalan. Meskipun masa depan masih berkabut di depan sana, setidaknya pada satu masa aku pernah berjuang untuk seseorang, bukan sesuatu

Bukankah garis takdir tidak akan berhenti toh jika kedua garis kami tidak saling bertemu pada akhirnya. Aku percaya, Allah tidak akan menyia-nyiakan mereka yang percaya dan berusaha dalam jalan cintanya

Saturday 22 August 2015

Epic Roman: Stand by Me Doraemon versi Ojan

Meskipun judulnya ada "versi Ojan" mungkin sebagian besar penonton Stand by Me akan setuju dengan apa yang akan aku ceritakan ini (kali ini full pic yt soalnya abis nonton)

***

Aku menyukai Shizuka, aku tidak mau mengecawakan dirinya. Aku selalu berdoa agar ia senantiasa bahagia, dan aku akan sangat bahagia lagi jika akulah alasan dibalik senyum manisnya itu.

Doraemon, malam ini aku akan belajar dengan giat. Akan kutunjukkan pada Giant dan Suneo kalau aku bisa mengalahkannya pada ujian matematika esok pagi.

***

Ujian belum dimulai, namun aku sudah tahu hasilnya akan sama saja. Aku ternyata memang bodoh, super bodoh. Apakah ada yang lebih bodoh dariku? aku sudah mati-matian belajar matematika, tetapi ujian hari ini justru ujian bahasa Jepang.

Shizuka, ternyata aku memang bodoh. Aku tidak pandai berolah raga, bodoh dalam pelajaran apapun. Kukira aku bisa membuktikan sesuatu yang bisa membuatmu kagum padaku. Ternyata memang tidak semudah itu, bahkan untuk membuktikan bahwa aku lebih baik dari Giant dan Suneo

Doraemon, Aku mulai ragu dengan masa depanku...












***
Aku terlalu mencintainya, namun aku terlalu lemah untuk bisa membahagiakannya kelak. Aku bahkan kecewa pada diriku sendiri. Doraemon, aku ingin Shizuka membenciku, agar aku memliki alasan untuk meninggalkannya. Doraemon, mungkin kamu juga akan membenciku, tetapi inilah caraku untuk membunuh perasaanku pada Shizuka

Apa yang lebih menyakitkan dari dibenci oleh orang yang kamu cintai?

Mati

Aku ingin semua orang membenciku, sehingga aku punya alasan untuk mati. Doraemon, berikan obat yang membuatku dibenci semua orang, termasuk

Orang yang aku cintai








 Shizuka? kenapa? kenapa dia menolongku?

***

Kenapa Shizuka menolongku? Aku sudah menamparnya,bahkan aku sudah mengucapkan selamat tinggal dan sudah meminum obat yang membuatku dibenci semua orang.

Shizuka, kenapa?





Shizuka, kau telah memberikan jawaban. Bahkan ketika kau seharusnya sudah melupakannya ketika dewasa.

Terima kasih telah mempedulikanku selama ini

Aku berjanji, akan membahagiakanmu dengan segala kelebihan dan kelemahanku.

Laki-Laki Harus Berani Berbicara

nb: mungkin judul di atas tidak akan sesuai dengan konten postingan

Akhirnya wisuda juga, tetapi kenapa aku merasa ada yang kurang ketika perjalanan pulang Jogja-Solo. Sate klathak+ dan tengkleng traktiran selepas wisudaan di kampus pun tidak cukup membuatku puas.

Bapak: "Kenapa?"
Ojan:"Apanya?"
Bapak:"Nggak jadi ya yang katanya mau ngenalin ke bapak ibu?"
Ojan:"Jlebb, lah kok baru diingetin to, Pak?"
Bapak:"Mau muter?"
Ojan:"Udah mau nyampe, ga mungkin lah"

Melupakan sesuatu yang penting bukan satu atau dua kali aku lakukan. Surat undangan wisuda saja aku lupa ngambil, kurang sableng gimana ingatanku ini.

***

Aku selalu ingin bertemu, namun ketika dia Engkau datangkan di depanku entah kenapa aku menjadi tidak bisa berkata apapun, lidahku kelu, sangat kelu untuk sekedar mengucapkan "Hai"

Berapa kali aku melakukan hal ini, dan berapa kali aku selalu menyesal barat di kemudiannya. TK-SD-SMP-SMA pada masing-masing masa aku pernah menyukai seseorang dan selalu berakhir sama. Selesai tanpa ada apapun yang terjadi.

Di belakang aku bisa berbicara lantang, berpura bisa berbicara lepas dengan dia, membahas berbagai topik yang aneh. Tetapi, ketika sudah di depannya aku menjadi orang lain yang berbeda. Jangankan berbicara, sekedar menatap saja sangat berat mendongakkan kepala ini. Ujung-ujungnya aku hanya mendiamkan dia dengan tanpa sadar malah asyik ngobrol dengan teman lain.

Ketika dia mulai menjauh, aku tersadar betapa bodoh dan lemahnya aku ini

Mungkin Allah masih mengunci beberapa fitur skill berbicaraku dengan orang yang aku perjuangkan di dalam doa dan usahaku agar kelak kami bisa lepas berbicara satu sama lain tanpa rasa saling menekan, namun saling menghormati dalam lisan.

Kalo ga bisa berbicara di depannya kenapa tidak pakai teks, sms misalnya?
Sama saja bung. makanya aku nulis ginian di blog

Berdebar rasa

Gilang-gemilang berjuta harapan
Mengawang-awang tanpa daya
Selukis guratan pena di ujung senja
Terukir di sana sebuah nama
Nama yang kuhaturkan pada ujung-ujung malam

Ku takut ini akan menjadi nyata
Ketika tutur tak mampu merangkai kata
Ketika tingkah hanya sekedar melangkah
Ku takut ini hanya akan menjadi sandiwara langit Tuhan
Yang berujung pada akhir kisah yang sama
Diam, tanpa kata, dan berlalu begitu saja

Ya Tuhan
Bagaimana Engkau menyatukan dua insan
Yang lisan mereka saja tidak berucap

21/08/15

Tuesday 18 August 2015

Jam Kerja dan Kesibukan

nb: ada kemungkinan judul dan konten tidak berhubungan

Hari ini 18 Agustus 2015 aku bersama 2999 calon terwisuda menghadiri serangkaian gladi resik untuk acara wisuda pada 2 hari ke depan. Membosankan sih, tetapi perhatianku untungnya tidak buyar ketika ada sesi pembekalan dari para alumni, dan yang ingin aku bahas adalah narasumber fenomenal ini. Arief Setyawan a.k.a Bang Kiming (googling aja)

Ada yang lebih gila dari orang 21 tahun dengan utang 1M? Memulai bisnis dari sesuatu yang antimainstream dan gagal, gagal, gagal, dan sukses di usia menjelang 25

Oke, jika melihat omzetnya sekarang mungkin kita akan berpikir bahwa enak sekali hidup orang ini. Kebanyakan orang selalu menilai hasil, bukan pada prosesnya. Dan inilah beberapa hal yang membuatku sadar bahwa cara kerjaku selama ini memang salah.

Sibuk itu cuma masalah mindset

Kebetulan ada pertanyaan, bagaimana Bang Kiming membagi waktu kuliah dengan bisnis padahal kita tahu keduanya membawa kesibukan yang besar.

Siapa sih yang menentukan taraf kesibukan seseorang? ya orang itu sendiri. Semua orang di dunia ini sibuk, namun sibuknya pengusaha dengan sibuknya pemalas itu beda. Pengusaha harus mengoptimalkan 100% kemampuan dan waktunya secara efisien dengan cara mengubah mindset bahwa saat ini kita sedang tidak sibuk, waktu yang kita punya adalah modal yang harus dioptimalkan

Teori dan kenyataannya

Jujur, aku ingin jadi pengusaha. Bukan karena ikutan sih, cuma aku bukan tipe orang yang suka bekerja dengan situasi formal yang ketat, kerja harus berseragam, sepatunya pantofel, pakai dasi pula, ditambah kerja masih diperintah orang. Aku ingin bekerja kapanpun aku mau, terserah mau pakaian kayak apa, dan kalau bisa kebijakan ada di tangan sendiri meski kedepannya harus tetap butuh pembimbing.

Karena itulah aku cukup nyaman bekerja di tempatku sekarang. Bukan perusahaan besar sih, tapi apa yang aku butuhkan untuk berkembang ada di sini. Memulai belajar berbisnis dari nol, belajar merasakan ketika pasar sedang naik dan turun, dan yang paling aku suka, aku bebas menentukan jam kerja, pakaian, atau pun cara kerja.

Selepas subuh main internet lalu tidur, bangun jam 10 terus mulai kerja, ga mandi pun ga masalah, kontrak kerja 6 jam sehari. Jika aku mengikuti alur ini maka aku tidak akan berkembang. Untuk bisnis berkelas start-up baru yang dijalankan 2 orang dan 1 bos rasanya sulit mencapai target jika waktu dan kemampuanku hanya kukerahkan 6 jam. Sibuk? 6 jam cukup disebut sibuk?

Untung apa yang aku kerjakan cukup sesuai passionku makanya jam kerjaku kadang tidak teratur antara satu hari dengan hari berikutnya malah cenderung terlihat memforsir. inilah kesalahanku. Bang kiming memberi saran, kalian yang menentukan apakah kalian sedang sibuk atau tidak.

Solusinya, buat mindset bahwa kita tidak pernah sibuk, caranya adalah dengan mengatur waktu

Oke, Selepas subuh, main sebentar (ngegame atau apalah), jam 7-8 nyari makan trus mandi jangan lupa dhuha biar rejekinya lancar hehe, 09-12 kerja terus sholat, 13-15 kerja terus sholat, 16-18 kerja terus sholat magrib lanjut makan terus sholat isya, 20-21 nyicil kerjaan, 21-00  tidur, 01-02 ngeblog lanjut sholat, sembari nunggu subuh nyicil kerjaan paling kena 1 jam.

Dari jadwal di atas kuncinya ada di mana?
Kuncinya ada di interval kerja dan kualitas penjedanya. Aku membagi jam kerja menjadi 5 bagian. Bagian pagi, siang, sore adalah jam paling produktif, jam malam dan menjelang subuh adalah jam kerja santai. Penjeda dari masing-masing bagian jam tersebut adalah sholat. Sadarilah men, sekenceng apa juga kita ngejar target kalo kita ga deketin yang nentuin rejeki ya sama aja kita romusha.

Di waktu sholat selalu sediakan waktu untuk berdzikir dan merenung serta berharap. Hal ini cukup berhasil mengembalikan fokus kita

Mindsetku adalah kaya itu bukan masalah seberapa banyak harta, tapi seberapa banyak rasa syukur atas apa yang telah diberikan Allah. Jika sedang diberi sedikit, ya ditambah usaha dan doanya, kalau sedang diberi banyak pun juga ditambah alhamdulillahnya, kan simple

Poin dari postingan ini yaitu, sesibuk apapun kita tetap ingatlah bahwa kita masih di dunia.

Jadilah kaya materi dan kaya hati #salamsugih
bersambung...

Lelaki Itu Harus Setia

nb: mungkin judul di atas tidak akan sesuai dengan konten postingan

Semua orang dewasa selalu punya keinginan untuk bisa kembali ke masa lalunya, berharap mereka bisa mengubah segala kesalahan di masa lalu yang pernah diperbuat. Karena hal itu tidak memungkinkan, apalah daya kita semua ini? Cukuplah masa lalu kita jadikan sebagai hiburan melepas kepenatan di masa sekarang. Luangkanlah sejenak waktu pagimu dengan bersantai sambil menikmati secangkir teh, duduk bersandar sampai pikiran mengawang-awang ke masa dimana segala sesuatunya dimulai. Terimakasih pagi, kamu berhasil membuatku memasuki portal masa itu

Memasuki dunia perkuliahan?
Saat masa sekolah berseragam dulu kita masih dituntun untuk menapaki tahapan-tahapan hidup, mulai dari jam bangun, makan, belajar, sampai jam bersenang-senang pun sudah diatur sedemikian rupa. Berbeda saat memasuki dunia kampus, semua akan serba bebas, bebas belajar, bebas tidur, bebas bersenang-senang, sampai bebas untuk mencintai. Ah elah kesitu lagi deh

nb: yaelah ini jam 2 pagi Jan, prime timenya orang-orang baper :3

Meskipun ini blog pribadi terkadang aku merasa malu jika dikatain blogger galau karena banyak membahas cintrong. So far... this is my blogosphere, terserah aku mau menulis apa, selama menulis bisa membuatku merasa 10 tahun lebih muda (ini bohong)

Lanjut

PPSMB a.k.a nama Ospek di kampusku, apa itu kepanjangan PPSMB? Honestly, sampai sekarang aku juga ga tau, mungkin semacam Perkumpulan Pria Suka Menggalau Bersama (maksa level dewa). Pokonya bangga dong pakai jaket almamater, berpanas ria di lapangan GSP, sok kenalan, sok ngakrab, dan ... eh how can an angel falling down to the earth and standing alone in front of me. "Hei boleh kenalan, kamu cantik" (ngayal level tirex)

Detik itu juga hatiku telah dimatikannya (maksudnya diambil).

Kamu tahu apa yang dilakukan orang yang mencintai diam-diam? mereka bakal menjadi orang yang paling rajin mengumpulkan data diri orang yang ia kagumi. Cara kerja mereka benar-benar melebihi pegawai TU yang sudah kawakan di bidangnya. Hayo Pak Tri kamu pasti nggak tahu jumlah friendlistnya dia kan? Aku tidak akan menyebut siapapun di sini, cukuplah jika ada yang merasakannya maka ialah orangnya.

Oh jadi namanya, dia dari, walah satu jurusan bla bla bla

Saat itulah skenario terabsurdku dimulai. Yang aku ceritakan cuma sebagian aja sih, selebihnya cukup untuk kunsumsi pribadi dan anak-anak (anak-anakku kelak)

Kamu harus menjadi beda dan menjadi lebih baik dari sekarang, jodoh adalah cerminmu sendiri. Tidak ada yang namanya pencapaian tanpa tantangan dan tanpa saingan. An angel like her pasti akan menarik banyak animo dari masyarakat, itu artinya persaingan di pasar terbuka ini akan semakin panas, akan ada banyak intrik-intrik dari para marketer untuk menarik calon clientnya.

Cara terbaik melawannya adalah membiarkannya untuk sementara waktu dan berfokus pada diri sendiri. Aku katakan ini pada mas Kobe, di lantai 3 gedung Margono dengan disaksikan para senior yang tampangnya ngeri (sumpah mas ngeri) awalnya sih mereka menginterogasi aku karena berencana tidak mengikuti makrab. Harusnya aku diposisi terdakwa yang dimarahi dan bla bala, tapi tidak jika aku bisa menempatkan diri dan mengimbangi otoritas mereka dengan menempatkan diri sebagai teman yang terbuka

"Walah asik yo koe haha, betewe ada nggak yang kamu suka? mesti ada kan? hayo?"

Yes, i say to him if i was attacked by an angel. Saat itu, orang di lantai 3 menjadi saksi bisu pengikraranku. Dan terimakasih sampai sekarang kalian tetap menghormati permintaanku untuk tidak membawanya ke ranah publik

Jika dilogika, seharusnya saat itu aku ikut makrab dan kamu tahulah apa yang akan dilakukan, tapi menurutku itu adalah cara paling pasaran. Ingatlah ini wahai JOMs. Allah membaikkan kita dengan memasangkan seorang pria dan wanita yang akan membaikkan bagi keduanya. Jadilah baik dan kamu akan diberikan yang terbaik. Ketika hati sudah memilih, maka biarkan Allah yang mengatur skenario pertemuannya, kita cukup berusaha memantaskan diri. Intinya. Hatimu memilih, serahkan pada Allah pilihan itu, tinggalkan

Tinggalkan?

Banyak laki-laki berubah menjadi baik hanya karena wanita, sedangkan di luar sana ada banyak pesaing yang lebih baik yang mungkin levelnya jauh di atas. Bagaimana mengalahkan mereka? tinggalakan (sementara) orang yang telah mencuri hatimu, fokuslah pada perbaikan diri, dan ketika kamu sudah merasa saatnya untuk bertempur, Allah akan membantumu mengalahkan para pesaingmu. Ingat, keajaiaban hanya milik mereka yang mau berusaha, dan usaha terbaik ketika kamu masih kuliah adalah belajar gimana biar cepet lulus karena lulus biasanya menjadi syarat untuk meminang seorang wanita.

Jadi, selama masa kuliah aku tidak pernah sekalipun bermodus-modus untuk mendapatkan perhatiannya, malah cenderung cuek. Terbukti dia mengatakan padaku "Kamu punya dunia sendiri dan tertutup".

Karena saat itu aku belum cukup pantas

bersambung...

Sunday 16 August 2015

Ketika Laki-Laki Mengenal Cinta


Aku tahu aku tidaklah sempurna
Aku tidak seperti pria lain di dunia
Pria yang mampu mengajak wanitanya kemanapun mereka suka
Meluangkan waktu mendengar keluh kesahnya'
Menemani di setiap bahagianya
Mampu menjadi sandaran ketika luka mendera

Aku sadar
Aku terlalu lemah
Aku tak punya daya apapun
di depanmu aku kelu
di dekatmu aku hanya membisu

Cinta memang kurang ajar

Cinta, apakah kau mau bertanggung jawab atas semua yang terjadi padaku?
Tak pernah kurasakan sesuatu yang menyesakkan seperti ini
Rasa yang membuatkan terjaga di tiap malam
Rasa yang membuatku rela memeras keringat sampai lupa waktu
Rasa yang membuatku tak mampu membedakan antara siang dan amlam

Aku rela hancur untuk dia

Jam 9 malam, seperti biasa kutembus jalanan Jogja untuk kembali ke peraduan, tak lupa aku mampir ke angkringan untuk makan malam. Begitulah kadang aku menutup hari, pergi pagi pulang malam menjelang pagi. Aku menggumam kalau buruh pabrik itu kurang ajar, karena masih aja protes dengan 6 jam kerja, sedangkan di luar sana banyak yang bekerja sampai tidak tahu waktu.
"Zan nggak pulang?" itu adalah pertanyaan yang sering dilontarkan oleh teman kerja maupun bos saya
Bukan aku sok rajin atau memforsir kerjaan. Aku hanya berpandangan bahwa kalau aku tidak melakukan ini, aku tidak akan bisa memenuhi kebutuhan keluargaku kelak.

Cinta memang kurang ajar

Dulu aku sama sekali tidak perlu hitung-hitungan untuk sekedar makan atau membeli barang-barang. Sekarang, pola makan ekstrim yang sempat aku terapkan pun aku tekuni kembali. Kenapa? aku takut, orang yang aku cintai sedang kelaparan, aku takut, apa yang ia makan tak seenek yang aku santap, aku takut untuk berfoya-foya karena masih banyak uang yang harus aku kumpulkan

Cinta memang kurang ajar

Banyak yang bilang kalau cinta itu mengajarkan kedewasaan, cinta mengajarkan cara bertanggung jawab, cinta memberimu hidup yang lebih hidup

Kau yang tak tahu artinya perjuangan jangan banyak cakap tentang cinta
Cinta bukan sekedar say sweet
jalan-jalan bareng
memadu kasih di malam minggu
Chit-chat mesra di sosial media
makan-makan bareng

Aku yang tak tahu apakah takdir membawaku ke satu orang itu pun sudah bisa dibuatnya hancur oleh cinta

Ya Allah di sepertiga malam ini aku mohon
Berikan aku kekuatan untuk senantiasa memperbaiki diri
berikan aku kekuatan agar bisa lebih keras berusaha

Di usiaku ini aku tak ingin sibuk mencari lagi
Aku ingin disibukkan dengan mempersiapkan fisik dan mental

Ya Allah, Aku bukanlah orang yang romantis
Jangan engkau perdayakan ia dengan laki-laki lain pujangga cinta

Ya Allah aku tak bisa selalu memandangnya, aku terlalu malu untuk itu
tapi Aku ingin selalu melihatnya bahagia
meski kulihat dari jauh ataupun cukup mendengarkan semua cerita tentang dia

Untukmu, wanita yang aku cintai
terimakasih telah menumbuhkan lagi perasaan ini
meskipun jauh kau disana tak memperhatikanku
tapi aku tak pedulikan itu
sebelum mati aku ingin berjuang meski tubuhku yang jadi taruhannya

Cinta tahu kemana dia pulang

15/8/2015 02.30