Selalu Jaga Amanat Ilmiah Kawan!!! May 2012 | CORETAN KEHIDUPAN

Thursday 24 May 2012

Sebut Saja Bunga

Sebut Saja Bunga
 
Tertunduk malu pada semilir bayu
Kelopak rindu kian mengayun
pada tatap semu merah marun
Takkan layu.
Takkan layu
Kataku...

Bagai dandelion diujung pelupuk
Terbang melayang tanpa ragu
Ah, puisi bukanlah pengobat rindu
Hanya untaian kata yang beradu
Dalam kilatan bayang semu

Masihkah ia terjaga
Pada sepertiga malam?
kumohankan dia pada-Nya


22/5/2012 @Sekber FIB

Monday 21 May 2012

[Info Kajian] Meraih Predikat Istri Shalihah


Hadirilah Kajian Khusus Muslimah dengan tema:

"Meraih Predikat Istri Shalihah (Di Atas Bimbingan Al-Qur’an dan Sunnah)"

Pemateri:
Ustadzah Ummu Yasir
(Pengajar Pondok Pesantren Islamic Centre Bin Baz)

Insya Allah diselenggarakan pada:
Sabtu, 26 Mei 2012
Pukul 08.00 - selesai
Di Masjid Pogung Raya (MPR), Utara Fakultas Teknik UGM

Gratis, terbuka untuk Umum
Khusus Putri

Informasi:
085228016597

Penyelenggara:
Forum Kegiatan Kemuslimahan Al-Atsari

Bagi peserta yang datang akan mendapatkan buku saku “Sejak Memilih, Meminang Hingga Menikah Sesuai Sunnah” secara GRATIS!!

Mahasiswa Berencana

Kembali lagi ke ruang ini. dinding kusam dengan lantai yang tetap saja dingin menyapaku.

Oke setelah menghabiskan waktu liburan yang panjang rasanya ingin sekali meng Ctrl+z lagi hehe. rencanaku hari ini adalah membeli buku di Ihya' atau Sarana Hidayah(SarHid) maklum sudah lama ingin membeli buku, walaupun tidak tahu harus beli apa, sebelum berangkat tentu saja hal yang kulakukan adalah mengecek persediaan uang di bunker "kayaknya cukup?" pikirku

Hal selanjutnya adalah mencatat pengeluaran di buku jurnal, setelah kubuka .... walah lha ini masih utang segini. perasaan galaupun melanda, Aku dihadapkan pada dua pilihan yang berat antara membayar hutang atau membeli buku, dasarnya aku ini ga terlalu pemikir ya sudah diputuskan untuk menunda pembelian buku

Terkadang aku heran dengan orang-orang(mahasiswa) yang masih bisa jajan sana sini, nonton pilem di XXI atau empire, jalan-jalan ke mall, shoping dan bla bla bla, mungkin mereka kaya tapi apa harus seperti itu? kita ini disini untuk belajar hidup mandiri(mandi sendir). anggaplah kita ini sedang membina rumah tangga sendiri (tentunya tanpa istri), jadi harus bisa mengatur keuangan tiap hari dan mengatur segala kebutuhan sendiri

Masing-masing mahasiswa mempunyai trik tersendiri agar tidak gulung tikar di akhir bulan dan aku pun juga hehe

begini cara mengatur keuangan bulanan ala gue

step 1 "membuat jurnal"
1. buat jurnal umum di selembar kertas A4, tempelkan di dinding kamar
2. Udah tau kan cara mengisi jurnal umum? kalau belum silahkan berguru pada anak akuntansi
3. catat pengeluaran dan pemasukan tiap hari di jurnal tersebut, jangan lupa utangnya juga

step2 "membuat catatan estimasi"
1. catatan ini bisa ditulis di mana saja asalkan kamu bisa dengan mudah membacanya
2. catatan berisi target harian sampai mingguan berkenaan dengan posisi keuangan
3. berhubung Aku masih bekerja serabutan  jadi catatan lebih difokuskan pada bagaimana cara menghemat pengeluaran semaksimal mungkin
4. Tulis apa saja yang harus dilakukan
- makan satu hari 3.000 (senin-jum'at, selain itu maksimal 10.000)
- galon air minum satu bulan 5.000
- mencuci pakaian satu minggu 3.000 (jangan pernah ke loundry)
- Interhet satu bulan 50.000
- keperluan kuliah satu bulan 100.000
- listrik satun bulan 25.000
- pulsa satu bulan 10.000
- keperluan mendadak satu bulan 50.000

jadi satu bulan kurang lebih 255.000 untuk estimasi pengeluaran dan sebisa mungkin biaya ini ditekan sisanya ditabung buat bekal masa depan hehe

Selain itu untuk lebih memotivasi agar kita selalu tunduk pada aturan estimasi ini ada baiknya membuat life mapping. tulis aja di papan yang gede di kamar biar selalu ingat, contohnya

1. Tahun pertama fokus pada A
2. Tahun kedua fokus pada B
3. Tahun ketiga wisuda

Begitulah. sekali-kali liburan bolehlah asal tetap ingat pada jurnal, catatan estimasi9 dan life mapping kita ^_^


Friday 18 May 2012

Pilar


Pilar


Di bawah pilar itu kita bermujahadah
Terkadang menengadah disaat lelah
Merasakan desah napas disetiap langkah
Merekah semangat dikala terjerambah
karena akan selalu ada tangan yang siap menjamah
setiap diri yang kehilangan arah


Dibawah pilar itu kita bepikir
Tentang arti disetiap bait kalam illahi
Terkadang kita mengerutkan dahi
di kala tak ada jawab di setiap sisi
Tak mengapa
ada ustadz yang kan membimbing


Di bawah pilar itu kita bermimpi
Menyelami setiap arti cita-cita diri
Terkadang kita menangis karena pesimis
Terkadang kita meringis karena optimis
Tak kan kulupa ukiran senyum kecil
Senyum kecil penawar hati dikala sedih


Ya, dibawah pilar masjid itu
Masjid darussalam SMAN 1 Sukoharjo

18/5/2012

Share Resep Masakan


Begini-begini aku juga suka masak hlo hehe jadi kali ini aku ingin membagi resep makanan ala gue yang bisa dimakan selagi bersantai. walaupun termasuk dalam kategori junk food tidak ada salahnyakan untuk dicoba hehe

Makanan

Pizza Mi

Bahan:
- 1 bks mi goreng (indomie, mie sedap atau supermi tapi paling enak indomie)
- 1 btr Telur ayam
- bakso
- garam
- merica
- saus (bisa tomat atau cabe)
- daun bawang (secukupnya aja)
- tomat
- masako rasa kaldu ayam (atau yang sejenisnya)

Cara membuat
- masukkan mi ke dalam loyang besar, kemudian seduh dengan air panas (mi jangan digodog)  setelah teksturnya melentur segera tiriskan di mangkuk
- masukkan telur ke dalam mangkuk mi tadi, masukkan juga bumbu mi kedalamnya lalu kocok sampai merata
- masukkan irisan bakso, daun bawang dan tomat secukupnya lalu tabur dengan merica dan garam
- terakhir masukkan masakonya, aduk sampai merata
- panaskan wajan dengan sedikit minyak (minyak jangan terlalu panas)
- masukkan adonan dan goreng(jangan dihancurin, goreng seperti menggoreng martabak) hingga berwarna kecoklatan setelah itu tiriskan
- beri toping bawang goreng dan saus tomat


Minuman


Kopimix

Bahan
- i bks coffemix
- es batu
- yoghurt
- sirup strawberry
- oreo
- coklat twister yang bentuknya panjang
- krim kocok

cara membuat
- campur yoghurt dan sirup lalu di blender, setelah itu tiriskan dan masukkan ke freezer
- seduh coffemix dengan sedikit air hangat selebihnya dengan air dingin
- masukkan es batu yang sudah dihancurkan (lebih bagus kalau seperti es serut) nb:jangan bongkahan besar
- beri toping dengan yoghurt yan ada di freezer
- tambah dengan krim kocok diatasnya dan hiasi dengan oreo yang sudah diremukin , terakhir masukkan twisternya untuk sedotan

paling enak dinikmati disaat galau

hehe itulah sedikit resep junk food ala gue. pesanku sih jangan terlalu sering mengonsumsinya

Monday 14 May 2012

Bisikan Sang Malaikat

Assalamualaykum

dek Andin puisimu aku posting ya, semoga Allah lekas memberi kesembuhan padamu ya, aamiin...
******************************************

BISIKAN SANG MALAIKAT

Sekuat jiwa ragaku
Kuberanjak berdiri
Ku usap air mataku
Kutepiskan semua keraguan
Kumantapkan semua keyakinan

Ku akan tertidur lelap
Dengan suntikan bius
Di ruang bercahaya bak lentera
Tangan-tangan ahli akan mengutak-atik bagian terpenting dalam tubuhku
Kan terdengar berisik alat yang bekerja

Kupasrahkan  jiwa ragaku pada-Nya
Dalam keheningan aku terlelap
Terlelap dalam alunan dzikir nan merdu
Terdengar suara memasuki rongga-rongga telingaku
Membisikkan bisikan lembut "yakinlah harapan itu masih ada dan akan selalu ada..."

Ditulis: Bintang Andin. R


Yakinlah malaikat itupun akan selalu memelukmu dalam munajat doanya

1/2/2011

TANGAN MALAIKAT ITU?

Kisah ini ditulis salah seorang temanku Eka Pratiwi Taufanty, atas izinnya kutulis ulang di notes facebook sekitar satu tahun yang lalu
**************************************************************

Bayangan sang waktu yang membawa pekat terus mengintai di setiap hari-hariku yang dingin dan beku. Sepi dan sendiri yang mewarnai hari-hariku membuat jiwa ini merasakan setiap belaian penyakit yang bersarang di tubuhku.

Mencekam….itulah yang kurasakan. Aku sadar bahwa sang waktu tidaklah membawa maut untuk kemudian dipersembahkan kepadaku, ia hanya membawa pekat yang kemudian akan menemani di sepanjang usiaku. Sebagai manusia yang belum mengerti bagaimana caranya untuk ikhlas menerima semuanya, aku hanya mampu membiarkan rasa takut berkeliaran tanpa batas dalam hidupku.

Begitu terasa setiap detik yang kulalui. Bagaimana tidak, jiwa dan raga ini dipaksa bersahabat dengan sepi. Bersahabat dengan sepi dan menjalani aktivitas yang monoton. Hhhmmm…bukan aktivitas sepertinya, yang tepat yakni tak ada aktivitas. Yaaa….itulah duniaku setelah berkenalan dengan Glaukoma. Diam dan sesekali berdiskusi dengan jam dinding yang berdetak seirama helaan nafasku,

Itulah rutinitas baruku . Tembok-tembok usang di kamar miniku serta boneka-boneka Barbie bertampang ayu namun memiliki rambut acak-acakkan pun tak luput menjadi sahabatku dalam sepi. Tak jarang aku menyanyi atau sekedar berdiskusi ringan tentang kehidupan dengan mereka. Sangat baik hati para benda mati itu, dengan setia dan penuh perhatian mereka mendengar nyanyian hatiku.

Senyum keikhlasan mendengarkan setiap cerita yang meluncur dari mulutku terpancar jelas dari mereka. Namun air mata justru meleleh di kedua pipiku tatkala mulut ini selesai menguntai kata demi kata untuk mereka. Tentu saja karena sedih melihat mereka yang tak mampu berkomentar dan menghadiahiku untaian kata indah bernada semangat. Jiwa ini kosong nyaris tak mendapat suntikan motivasi untuk melawan penyakit ini atau pun untuk sekedar mendapat keberanian untuk menghadapi sang waktu.

Setidaknya masih ada tangan yang mengulur padaku saat itu. Tangan malaikat yang menjelma pada sosok anak laki-laki yang selama ini telah mengukuhkan dirinya sebagai belahan jiwaku, kalau boleh aku mengibaratkannya seperti itu.

Yaaa…dia selalu ada dan merelakan tubuhnya bergulat dengan rasa lelah karena harus mengantarku kencan dengan dokter setiap hari rabu. Ia rela hidungnya mencium bau obat di apotek. Ia pun rela menempuh jarak jauh melewati hamparan sawah yang menghampar di sepanjang jalan dan membiarkan kulitnya terbakar teriknya sinar matahari yang nakal menggodanya. Itulah beberapa uluran tangannya padaku. Ribuan kebahagian tentu menari-nari di hatiku tatkala mendapati ada sosok yang masih menggapku ada meskipun kenyataan pahit tentang penyakitku tersaji di hadapannya.

Berjuta kebaikan yang ditunjukan si tangan malaikat membuatku yakin bahwa dialah sosok yang akan menemaniku menghadapi sang waktu dan menyibak pekat yang kelak akan menyelimuti. Akhirnya hati ini terpanggil untuk mengulik isi hatinya dan mencari tahu kesungguhannya…

“Kamu tahu kan apa yang akan terjadi sama aku suatu saat nantii?”tanyaku padanya.

“iya, tahu…”jawabnya singkat dan tenang,.

“Aku bakalan buta permanen. Kamu tahu itu kan?”tanyaku lagi, serius.

“Kamu gak bakalan buta, aku yakin…!!!”jawabnya sedikit lebih serius.

“Aku sadar sama keadaanku dan aku gak mau bikin kamu tersiksa karena harus punya cewek kaya aku. Aku tahu kok kamu gak nyaman kan harus selalu nuntun aku tiap kali kita jalan, makanya aku mau kasih kamu kebebasan untuk milih. Kalo kamu mau cari cewe lain yang sehat dan normal, aku rela…”ucapku dengan mata nanar.

“Kamu ngomong apaan sih…aku gak bakal ninggalin kamu apapun yang terjadi. Percaya deh…!!!”ucapnya meyakinkanku.

“Aku bakalan ngelamar kamu suatu saat nanti,”lanjutnya.

“Kalo aku udah lulus kuliah dan kerja, aku bakalan nikahin kamu terus aku bakal bawa kamu berobat ke dokter yang paling hebat. Kamu pasti sembuh…”sekali lagi ia meyakinkanku.

Lega setelah mendengar pernyataannya. Dia seakan mampu meyakkinkanku untuk merenda masa depan bersama meskipun banyak badai yang menghadang. …

Semakin lama semakin terasa kehadiran sang pekat. Kedua mataku semakin lemah menangkap setiap bentuk benda yang ada di sekelilingku. Tatkala petang merajai bumi pertiwi, jiwa ini gelisah. Jiwa ini seakan mencari-cari cahaya, memanggil-manggil sang fajar untuk segera datang menjemputku. Namun bukannya keceriaan yang didapat tatkala sang fajar menyapa dunia, justru malah tekanan yang didapat. Tekanan yang berasal dari rasa jenuh yang menggunung membuatku tak terkendali. Tak jarang aku berteriak dan menangis, kemudian tertawa…semua itu hadir ketika rasa jenuh menggodaku.

Seiring dengan kondisiku yang memburuk, tangan malaikat itu pun tak lagi membelaiku. Tangan itu tak lagi menggenggam erat jiwaku. Sosok itu hilang terbawa angin yang datang bersamaan dengan tekanan di diriku. Tangan itu tak melambai atau pun menjabat tanganku sebelum beranjak dari kehidupanku dan terbang bersama angin. Pergi begitu saja tanpa pamit. Ia meninggalkanku di sini  dalam sebuah dimensi ruang hampa yang kosong. Sepertinya jenuh menghampiri jiwanya yang bebas. Atau mungkin ia mulai menyadari kenyataan yang menimpaku yang ternyata tak semudah yang ia bayangkan. Kehampaan sepertinya mulai ia rasakan. Kehampaan karena tak ada kekasih yang menemaninya menikmati dunia. Aku sadar betul bahwa tak semudah itu menerima kekurangan orang lain. Mungkin mudah jika hanya menerima kekurangan orang lain tapi tak mudah jika yang harus kita beri toleransi itu adalah pacar sendiri. Menerima dengan lapang dada dan berani mengatakan, “wanita yang tak bisa melihat itu adalah kekasihku” tak semudah itu ditunaikan oleh setiap manusia, termasuk olehnya.

Sosok itu terus bersembunyi di balik alasan-alasan yang ia ciptakan. Sebenarnya aku sudah bisa menebak bahwa sikapnya yang tiba-tiba menghindar adalah cerminan dari ketidaksanggupan dia untuk tetap berada di sampingku. Namun aku tak begitu saja mengiyakan sikapnya itu, aku terus memborbardirnya dengan pertanyaan serta sikap yang menunjukkan bahwa aku butuh keberanian dia untuk menjelaskan tentang kepergiannya dari hidupku. Dan demi mendapatkan semua jawaban itu, kulangkahkan kedua kakiku untuk menemuinya. Berdesakan di angkutan umum dengan penglihatan terbatas serta jarak yang membentang tak menyurutkanku . Dan setelah sampai ternyata tidak semudah itu menemuinya. Dia tak mau menemuiku. Sikapnya benaar-benar berbeda dengan beberapa waktu lalu .

Namun setelah didesak ia pun mau menemuiku namun dengan syarat yang ia ajukan. Ia membatasi waktu pertemuan kami.

Dingin….itulah sikap yang ia tunjukkan padaku. Untuk sekedar menanyakan kondisiku pun ia tak melakukannya. Karena tak merasa nyaman dengan sikap dinginnya itu, aku pun langsung meminta jawaban atas sikapnya itu. Dan seperti tersambar petir saat tahu apa yang ia katakan. Tubuhku lunglai, jantungku seakan berhenti berdetak, darahku pun seakan berhenti mengalir. Ia mengatakan hal yang diluar dugaanku. Sama sekali tak terpikir dia akan mengatakan hal yang menyakitkan seperti itu.

Kurang lebih seperti ini percakapanku dengannya….

“Kamu kenapa sih ngehindar terus dari aku? Kamu susah dihubungi….”ucapku namun ia hanya diam.
“Kamu punya cewe lain?”tanyaku.

“Gak…!!!”jawabnya tegas, dan aku percaya. Aku tahu bagaimana dia, dia tak semudah itu melabuhkan hatinya kepada orang lain.

“Terus kenapa?!? Kamu udah capek ya punya cewe kaya aku? Kamu malu ya punya cewe gak bisa lihat kaya aku?”tanyaku lagi, namun ia kembali diam. Ada sebuah kebimbangan di wajahnya.

“Gak usah takut, aku gak bakal marah kok kalo emang kamu udah capek and malu pacaran sama aku. Ngomong aja….gak apa-apa kok. Serius deh aku gak bakalan marah..!!!”lanjutku dengan senyum diakhir kalimatku. Aku memang sedang berusaha menyembunyikan kesedihanku karena aku tahu dia tidak akan mengatakan alasannya jika tahu aku sedang sedih.

“Kok diem sih??!!?? Ngomong donk…!!! Kamu benci sama aku? Kamu mau putus?”ucapku dengan senyum yang selalu menghias wajahku. Aku sengaja menawarkan beberapa option agar ia lebih mudah mengungkapkan alasannya.

“Aku gak pernah benci sama kamu, aku Cuma benci sama penyakit kamu,”jawabnya dengan pandangan tak mengarah padaku.

“Aku gak siap kalo harus punya pasangan yang gak bisa lihat. Kalo kita menikah nanti gimana sama anak kita, siapa yang mau ngurus anak kita?!?”lanjutnya. Disitulah aku merasa langit runtuh menimpaku. Air mataku siap meluncur tapi sekuat tenaga aku tahan.

“Ooohhh…jadi bener ya kamu pengen putus. Gitu donk ngomong yang sejujur-jujurnya. Kebukti kan aku gak marah,”ucapku sambil tetap melempar senyum, menutupi remuknya hati ini.

“Tadi kamu bilang kalo kamu gak benci sama aku melainkan bencinya sama penyakitku. Terus kenapa kamu malah ninggalin aku and bukannya bantuin aku ngelawan penyakitku??!!? Gimana sih si abang ini, hehee…”ucapku sambil melempar canda dan tetap menguatkan tubuh ini agar tidak ambruk.

“Aku harus bantu apa lagi, selama ini aku udah banyak bantu kamu. Selama ini aku selalu nemenin kamu ke dokter, nganter kamu beli obat, Menuhin semua yang kamu butuhin…terus aku harus gimana lagi hah?!?”jawa bnya sekaligus menutup pembicaraan antara kami.

Ternyata tangan malaikat itu palsu….ternyata selama ini menghitung setiap kebaikan yang ia berikan padaku. Dan ketika dirasanya aku tak mampu membayar, ia berpaking dariku. Tak bisa menyalahakan dia atas semua ini. Sudah menjadi haknya untuk menentukan pilihan. Dia meninggalkanku hanya karena penyakit ini, memang tak adil untukku. Namun jika aku menahannya untuk tetap berada di sisiku, justru itu tak adil untuknya. Bagaimana pun juga dia bebas memilih dengan siapa ia akan melewati hari-hari. Sekali lagi aku katakana, tak mudah menuntun seorang kekasih di setiap kencan, tak mudah untuk selalu mengambilkan botol saus dan menumpahkannya dimangkuk bakso kekasih kita. Ternyata dia bukanlah sosok yang akan menjadi tongkatku.

Tak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan….kalimat itu memang benar. Cintanya dan kesetiaannya yang semula kuprediksi akan tetap ada sepanjang usiaku ternyata menguap begitu saja. Pun janjinya untuk tetap bersamaku apapun yang terjadi ternyata mengalir bersama air mata yang ada. Semua angan dan asa terbang entah kemana. Hidupku semakin perih menerima kenyataan baru yang tak kalah menyakitkan dari kenyataan sebelumnya.

Wednesday 9 May 2012

Aku Masih Setia


Aku kira hanya diriku saja yang berniat sign out dari sasindo, ternyata banyak juga yang berencena mencari penghidupan lain(cari kuliahan lagi). dahulu bulan-bulan awal aku kuliah perasaan ingin mencoba pindah jurusan begitu kuat mengingat keadaan yang tidak seperti yang kuharapkan.

"Bu, gimana kalau aku mencoba snmptn lagi?" tanyaku pada ibu
"nggak usah nak, disyukuri aja yang udah di dapat" jawab ibuku. awalnya aku memang agak ketus untuk memperjuangkan aspirasiku itu

Tapi entah ada angin apa aku jadi teringat  notes FB ku yang ini, notes ini kutulis jauh hari sebelum UN juga postingan blog ini yang kutulis beberapa hari setelah pengumuman SNMPTN dan sekarang aku mendapatkannya subhanallah benar kata ibuku kalau aku ini kurang bersyukur. dan yang pasti dengan jawaban ibuku yang seperti itu harusnya aku lebih bersyukur karena itu tandanya ia ridho anaknya kuliah disini alhamdulillah

Untuk temanku yang berencana ingin sign out, silahkan dipersiapkan dengan baik insyaAllah kami akan mendoakan kalian

Tuesday 8 May 2012

Kenapa Berkelompok Kalau Bisa Sendiri?

Sebenarnya aku tidak ingin menceritakannya karena memang sudah aku anggap biasa,tetapi beberapa hari kemarin ada teman yang merasakan apa yang kualami ini sebagai sesuatu yang memuakkan hal itu adalah kerja kelompok individual begitulah aku menyebutnya, memang secara hukum disebut kerja kelompok tapi selama prosesnya dilakukan oleh satu atau beberapa anggota saja sedangkan yang lain hanya sebagai obat nyamuk

Bagaimana perasaanmu jika kamu sendiri yang mengerjakan tugas yg harusnya ditanggung 5 orang tapi diatasnamakan ini hasil 'kami' kemana aja mereka saat kamu membutuhkannya? jangan marah jika kamu dianggap egois karena kamu memang bukan guru yang harus mendikte mereka untuk begini dan begini, sadar tidak sadar harusnya mereka sadar untuk aktif

"Buat apa sih kita ngumpul(kerja kelompok) toh yang ngerjain cuma kita bertiga doang" sms dari temanku ini kutanggapi dengan tersenyum hehe baru tahu kan rasanya , aku sudah sejak lama mengalami hal semacam ini "kalau kamu mau aku bilang ke dosen kalau yang ngerjain ini cuma kita bertiga" balasku menantang dan tentu saja hal itu tak disetujui mengingat anggota yang lain adalah teman kita sendiri, masa ya tega sih menjatuhkan mereka.

Tentu saja yang terberat dalam semester ini adalah mata kuliah umum PPKN, aku ga tau kenapa makul ini bisa nyasar ke Sasindo, tapi yang jelas semua tugas dari makul ini berbasis kerja tim. dan seperti biasanya bagiku ini kerja individu hehe jadi ingat dulu ngambil gambar sendiri sambil muter-muter kampus, diliatin orang-orang karena bawa-bawa kamera, semalaman ngedit video sambil senyum-senyum sendiri, beli ini itu sendiri, dan lain lain yang dikerjakan secara individu, apa aku egois karena mengerjakannya sendiri? perlu diingat aku paling tidak suka merebut pekerjaan orang lain tapi kalau kaga gue yang mulai siapa lagi? ya Allah semoga engkau selalu memberi hamba patner yang bisa diajak kerja tim bukan mereka yang maunya menang sendiri

Apa mereka (yang nebeng nama) ga merasa ya, ah sudahlah yang pasti kalau suatu hari nanti aku membuka lowongan kerja akan kutambahkan catatan "kami tidak butuh orang pintar tapi butuh orang yang mau berusaha dan giat bekerja. MERDEKA"

Saturday 5 May 2012

Aku Ini Tidak Galau


Dengan mata masih sembab aku yang berdiri melamun di depan pintu kamar dikagetkan oleh salah seorang teman "eh zan antum sedang galau, kan" tuduhnya dengan diiringi mata yang berseri-seri, aku hanya diam saja seakan suara adzan asar di masjid lebih menarik perhatianku "nanti buka blog ana ya ada postingan buat antum" katanya sambil tersenyum "eh, iya" jawabku singkat

Tak perlu kubuka pun aku sudah tau isinya pasti tak jauh dari bahasan 'teman hidup' yaah beginilah nasib jika sudah dinobatkan menjadi penghuni tergalau 2011 di wisma. akhir-akhir ini aku memang sering merenung di balkon lantai dua, bukan untuk melamunkan tentang pasangan hidup tapi melamunkan banyaknnya agenda di bulan ini yang membuatku bernapas senin-kamis.


Rinai Hati
Kisah sang pejuang
Tak lekang tertuang di atas pualam
Rinai hujan tak akan mampu menghapusnya
Hanya ketegaran yang selalu menjaganya


Senja kini telah tiba
Rinai hujan pun sudah reda
Sunggingan senyuman
Menantang rintangan didepan

@5/5/12

Dan akhirnya kukutip juga quotes di postingan temanku itu hehe

Kutitipkan hatiku kepada Dzat yang tidak pernah mengkhianati titipan, agar Dia memberikan hatiku kepada satu-satunya orang yang paling Ia ridhoi menjadi pelengkap tulang rusukku. Dan dalam penantian akan kupersiapkan diriku sebaik-baiknya agar aku bisa memuliakan wanita ini seutuhnya sebagai permaisuriku, selamanya. Dan biarlah keputusan-Nya itu menjadi rahasia, hingga kelak saatnya tiba..”

Wednesday 2 May 2012

Akhirnya Bisa Menontonnya


Setelah semalaman bertani akhirnya pagi ini bisa menikmati film Surat Kecil Untuk Tuhan(SKUT) tak apa walau dibilang jadul karena yang lain udah jauh hari menontonnya. honestly sudah bisa ditebak di setiap scenenya ada adegan crying-crying, tetapi dari sekian banyaknya adegan tangis-menagis itu yang berhasil menyentuh adalah di scene disaat Keke mengerjakan soal UN begini nih ceritanya (aku putihin ya biar ga dibilang spoiler)







Jadi begitulah ceritanya, sedih bukan?

#serius

Kita ambil nilai dari film itu yaitu masalah rumah tangga yang bermasalah atau broken home. Ada seorang teman yang dia juga mengalami hal tersebut dan tentu saja seperti kebanyakan anak lainnya yang mengalami hal yang sama ia begitu labil karena minim perhatian dari orang tuanya.

Setega itukah orang tua? bukankah seharusnya dengan kehadiran seorang anak justru semakin mempererat hubungan batin di antara suami istri. bukankah Allah ta'ala telah berfirman "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik" (Ali-Imran: 14) kenapa masih saja memperturutkan ego dan hawa nafsu padahal Allah telah memberikan yang terbaik, kenapa kurang bersyukur atas nikmat Allah yang telah diterima? dan apa yang dikaruniakan kepada orang tua hendaklak dijaga, dirawat dan dilindungi

Anak adalah buah kasih dua insan manusia yang tiada terbeli oleh apapun begitu pula dengan rumah tangga. Aku heran bagaimana bisa dengan mudah kasus-kasus perceraian itu makin banyak terjadi di zaman sekarang padahal kata bapak orang dulu itu jarang bercerai, lihatlah kakek nenek kita dengan seluruh keluarga besarnya. mungkin terlalu dini untukku untuk memahaminya tetapi alangkah baiknya jika kita bisa mempelajarinya dari sekarang :D agar kelak bisa mengatur perencanaan sebuah rumah tangga yang sakinah, mawanah wa rahmah

Sekali lagi, jangan kerjaannya cuma pacaran doang. apa kamu yakin pacar kamu sekarang adalah jodohmu kelak? bagaimana kalau tidak? "aku bunuh dia" kata seseorang di kampus (ga usah dibahas). kecenderungan rumah tangga yang gagal kebanyakan diawali dari proses yang salah pra nikah dan salah satu pemicunya adalah pacaran karena dalam pacaran modusnya memberi yang terbaik dengan kelihatan baik didepan pasangan so jangan heran kalo ada teman yang mau berangkat ngapel ia di rumah sibuk mandi dengan sabun super wangi, gosok gigi dan shampoan padahal biasanya jauh dari itu, dandanan rapi pakai minyak wangi 5 ribuan di alfamart, motor pinjam punya teman dan paling takut kalau telat menjemput sang pujaan hati subhanallah andai saja dalam beribadah ia juga seperti itu, shalat tepat waktu, dandanan rapi dan segar saat di masjid

Dalam pacaran jarang sekali seorang pasangan mengetahui sifat di balik segala yang baik-baik dari sang kekasih dan tentu saja ketika mereka berkomitmen untuk menikah disitulah letak awal kegoncangan badai asmara prahara rumah tangga (ngeri amat)

Madu cinta akan terasa kurang manis atau bahkan hambar karena sudah dihisap sedikit demi sedikit begitulah gambarannya dan hal-hal yang disembunyikan satu demi satu terlihat tak mampu ditutupi dengan kebaikan-kebaikan yang sama seprti saat pacaran karena sang kekasih sudah terlalu 'bosan' dengn itu

Jadi masih ingin pacaran? entah terang terangan atau yang terselubung a.k.a pacaran islami?

Alangkah indahnya kesan pertama, alangkah indahnya jika madu itu tetap utuh belum tersentuh dan  alangkah beningnya gelas yang belum tergores bunga yang masih segar begitu menyejukkan dan meneduhkan pandangan dan tentu saja dengan ridha Allah ta'ala insya Allah kebahagiaan rumah tangga bisa dirasakan sampai saatnya bersua kembali di surga nanti

BTW Kenapa pembahasannnya jadi melebar kemana-mana dan ujung-ujungnya lari ke masalah yang sama hehehe

Sajak Kecil


Sajak Kecil


Aku ingin seperi pelangi
di kala senja
Menorehkan indah
pada setiap derita
Menghapus derai hujan 
Dengan lengkung indah 
Manisnya senyuman
Meretas kehangatan


@2/5/12