Selalu Jaga Amanat Ilmiah Kawan!!! March 2012 | CORETAN KEHIDUPAN

Friday 30 March 2012

Menyikapi Kenaikan BBM dengan oke yuk

Demo lagi demo lagi, dan squad aksi tersebut selalu aja sama yaitu 'mahasiswa'

Berikut kompilasi status teman FBku

************************************************
by Es Cendol


"ane gak habis pikir, kenapa repot-repot demo-demoan?

Pasti jawabnya, MEMPERJUANGKAN NASIB RAKYAT

belajarlah dArI reformasi, benarkah reformasi HASIL DEMO itu telah berhasil memperjuangkan nasib rakyat?

ane sebagai rakyat kecil dan mewakili rakyat kecil dari kalangan buruh tani, tetap merasa tidak tertolong dan tidak diperjuangkan nasib kami oleh mahasiswa atau tukang demo anti pemerintah itu

Mau BBM naik mau BBM gak naik, mau demoterasi mau reformasi, tetep aja harga pupuk selalu naik melebihi harga BBM, tapi tahu tidak? harga gabah/beras tidak pernah naik seperti yang kami harapkan?

So, buat para tukang demo, berpikirlah lebih logis dan realitis lagi...
Anda menentang harga BBM naik, pikirkan berapa juta orang-orang kaya yang akan terus menikmati subsidi, yang mana uang subsidi itu sebagian juga dari uang rakyat kecil?

....Camkan ini, Masih banyak cara lain selain demo menghujat pemerintah dijalan-jalan yang bisa kita lakukan untuk memperjuangkan nasib rakyat kecil....

Apa? mau jadi pahlawan? pahlawan kesorean :hammer

*************************************************
Mahasiswa dengan segala intelektuaitasnya seharusnya mengerti permasalahan ini dengan bijak

by Yosia

Kalau mau sok-sokan ngitung besaran biaya subsidi yang ditanggung jangan lupa minimal kasih faktor kenaikan harga minyak dunia, perkiraan cost pengolahan, inflasi, sama toleransi naik-turunnya ya.. Jangan diitung berdasarkan harga minyak mentah dunia 100 tahun yg lalu. Trus dibandingkan APBN jatah subsidi tahun ini sekitar 130-140 T

***********************************************************************
by Yosia

Mindset yang dibentuk pas awalnya adalah "bangkit melawan", kemudian dicari bahan-bahan untuk mendukung statemen perlawanannya dan mengesampingkan faktor-faktor yang kontra-perlawanan.

************************************************************
MENYIKAPI KENAIKAN BBM

Kita tahu bahwa semua pasti akan merasakan kesulitan ketika BBM naik. Karena jika BBM naik, semua kebutuhan pokok akan ikut naik. Akan semakin tercekiklah rakyat jelata seperti kita-kita ini. Namun demikianlah kebanyakan orang dalam menghadapi masalah ini keliru. Semua ingin agar suaranya didengar oleh penguasa. Demonstrasilah yang jadi solusi. Tidak ada yang berpikir, kenapa pemimpin kita bisa memilih jalan untuk menaikkan BBM? Tidak ada yang mau merenung, apa betul presiden tercinta kita ingin menyengsarakan bahkan membunuh rakyatnya sendiri? Lalu kenapa tidak mau menyikapi hal ini dengan bersabar?
Taat kepada Penguasa Zholim

Inilah prinsip yang diajarkan oleh salafush sholeh, oleh Ahlus Sunnah wal Jama’ah, oleh orang-orang yang meniti jalan para sahabat. Mereka tetap mentaati dan manut pada perintah penguasa selama diperintahkan dalam yang ma’ruf (kebaikan) dan bukan dalam maksiat. Ketaatan itu tetap ada, meskipun yang memerintah mereka adalah penguasa zholim, yang mungkin sering menyengsarakan rakyatnya. Ketaatan itu tetap ada meskipun penguasa tersebut melakukan kezholiman dengan menaikkan harga BBM misalnya.

Renungkanlah hadits berikut yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan seakan-akan adalah nasehat terakhir beliau. Dari Abu Najih, Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati dan menjadikan air mata berlinang”. Kami (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, nasihat itu seakan-akan adalah nasihat dari orang yang akan berpisah, maka berilah kami wasiat.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدٌ حَبَشِىٌّ

“Saya memberi wasiat kepada kalian agar tetap bertaqwa kepada Allah ‘azza wa jalla, tetap mendengar dan ta’at walaupun yang memerintah kalian seorang hamba sahaya (budak) dari Habasyah” (HR. Abu Daud no. 4607 dan Tirmidzi no. 2676. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

Sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Rajab, sebagian ulama menyebutkan bahwa penyebutan budak Habasyah dalam hadits di atas adalah cuma permisalan saja, namun sebenarnya tidak mungkin seorang budak menjadi pemimpin (Lihat Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 120). Artinya, meskipun seorang budak jadi pemimpin, maka kita tetap taat.

Hadits yang menyebutkan penguasa zholim tetap wajib ditaati adalah hadits berikut ini.

يَكُونُ بَعْدِى أَئِمَّةٌ لاَ يَهْتَدُونَ بِهُدَاىَ وَلاَ يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِى وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِى جُثْمَانِ إِنْسٍ ». قَالَ قُلْتُ كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ قَالَ « تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلأَمِيرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَأَطِعْ ».

“Nanti setelah aku akan ada seorang pemimpin yang tidak mendapat petunjukku (dalam ilmu, pen) dan tidak pula melaksanakan sunnahku (dalam amal, pen). Nanti akan ada di tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia. “

Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika aku menemui zaman seperti itu?”

Beliau bersabda, ”Dengarlah dan ta’at kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka” (HR. Muslim no. 1847).

Lihatlah bukankah yang disebutkan dalam hadits ini adalah pemimpin yang zholim? Sampai ia menyiksa rakyatnya sendiri, sampai memukul dan mengambil harta, ini jelas zholim. Namun lihatlah apa kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Dengarlah dan ta’at kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka”.

Subhanallah ... Ternyata prinsip yang satu ini sering tidak diindahkan oleh kaum muslimin. Mereka begitu tidak bersabar dengan kenaikan BBM, kalau benar mereka menganggap kenaikan BBM tersebut sebagai suatu kezholiman.

Lihatlah prinsip yang diajarkan oleh Ahlus Sunnah sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Ahmad berikut ini,

والسمع والطاعة للأئمة وأمير المؤمنين البر والفاجر

“Mendengar dan taatlah kepada penguasa dan amirul mukminin (pemimpin orang mukmin), baik mereka adalah pemimpin yang baik, maupun pemimpin yang fajir (pelaku maksiat yang zholim)” (Ushulus Sunnah, Imam Ahmad).

Namun ketaatan kepada penguasa tidaklah mutlak, tidak harus taat selamanya. Mentaati mereka bersifat muqoyyad, yaitu hanya taat dalam yang ma’ruf, bukan perkara maksiat (Nasehat berharga yang kami simpulkan dari perkataan Syaikh ‘Ubaid Al Jabiri hafizhohullah dalam dauroh kitab Ushulus Sunnah di Riyadh KSA, 1-5 Jumadal Ula 1433).

Kita dapat memahami hal di atas dari ayat,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (QS. An Nisa’: 59). Para ulama menerangkan bahwa kata ulil amri (penguasa) dalam ayat ini tidak diulang dengan kata “أَطِيعُوا” (taatilah). Ini menunjukkan bahwa ketaatan pada penguasa itu ada selama bersesuaian dengan ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya.

Juga dalam hadits disebutkan,

لاَ طَاعَةَ فِى مَعْصِيَةٍ ، إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِى الْمَعْرُوفِ

“Tidak ada kewajiban ta’at dalam rangka bermaksiat (kepada Allah). Ketaatan hanyalah dalam perkara yang ma’ruf (bukan maksiat)” (HR. Bukhari no. 7257).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ ، فِيمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ ، مَا لَمْ يُؤْمَرْ بِمَعْصِيَةٍ ، فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ

“Seorang muslim wajib mendengar dan taat dalam perkara yang dia sukai atau benci selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat. Apabila diperintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada kewajiban mendengar dan taat” (HR. Bukhari no. 7144).

‘Ali bin Abi Tholib pernah berkata,

إنَّ الناسَ لا يُصلحهم إلاَّ إمامٌ بَرٌّ أو فاجر ، إنْ كان فاجراً عبدَ المؤمنُ فيه ربَّه ، وحمل الفاجر فيها إلى أجله

“Manusia tidaklah akan menjadi baik melainkan di bawah penguasa yang baik maupun fajir (zholim). Jika penguasa tersebut zholim, selama masih beriman, maka kezholimannya adalah urusan dia dengan Rabbnya” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnafnya, 15: 328).

Maslahat Taat kepada Penguasa

Banyak maslahat yang kita peroleh ketika kita menaati keputusan penguasa.

Al Hasan Al Bashri rahimahullah berbicara mengenai ketaatan pada penguasa, “Mereka (penguasa) mengurusi lima perkara untuk kemaslahatan kita: shalat Jum’at, shalat jama’ah, shalat ‘ied, penjagaan tabal batas dan hukum had. Semua perkara tersebut tidaklah bisa tegak kecuali dengan penegakan dari penguasa meskipun mereka suka melampaui batas dan berbuat zholim. Demii Allah, maslahat ketika taat pada penguasa itu lebih besar dibanding mafsadat yang kita ditimbulkan. Menaati penguasa adalah suatu keselamatan dan berlepas diri dari mereka adalah suatu kekufuran (kebinasaan)” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 117).

Ibnu Abil Izz rahimahullah berkata, “Hukum mentaati pemimpin adalah wajib, walaupun mereka berbuat zholim (kepada kita). Jika kita keluar dari mentaati mereka maka akan timbul kerusakan yang lebih besar dari kezholiman yang mereka perbuat. Bahkan bersabar terhadap kezholiman mereka dapat melebur dosa-dosa dan akan melipat gandakan pahala. Allah Ta’ala tidak menjadikan mereka berbuat zholim selain disebabkan karena kerusakan yang ada pada diri kita juga. Ingatlah, yang namanya balasan sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukan (al jaza’ min jinsil ‘amal). Oleh karena itu, hendaklah kita bersungguh-sungguh dalam istigfar dan taubat serta berusaha mengoreksi amalan kita” (Syarh Aqidah Ath Thohawiyah, hal. 381, terbitan Darul ‘Aqidah).

Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Mendengar dan mentaati penguasa kaum muslimin mengandung maslahat dunia, mudahnya urusan hamba, dan bisa menolong hamba dalam mentaati Allah” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 117).

Taruhlah jika menaikkan BBM itu termasuk kezholiman, bagaimana jika tidak? Dan kami berpikir sendiri, mengapa sampai pemerintah punya niatan demikian? Kami berhusnuzhon bahwa pemerintah sudah menimbang-nimbang adanya maslahat di balik itu semua. Dan kami yakin tidak mungkin Pak SBY punya niatan untuk menyengsarakan rakyatnya sendiri. Itulah husnuzhon kami.

Tidak Berdomenstrasi

Sejak dulu, kami tidak suka berdomenstrasi. Sudah sangat ma’ruf bahwa demonstrasi sering dilakukan oleh mahasiswa. Dan kami pun merupakan bagian dari mereka. Namun kami enggan berdomenstrasi, karena mengingat mudhorotnya itu lebih besar dari manfaatnya. Jalanan macet, terjadi kerusuhan, korban jiwa, luka-luka dan capek menghabiskan tenaga serta tidak pula mendapatkan keuntungan bahkan kerugian masyarakat luas yang diperoleh ketika demo. Jika kerugian yang diperoleh, kenapa kerusakan dibalas dengan kerusakan? Bahkan kerusakan dari demonstrasi lebih besar, dibanding kita mau menerima kenaikan BBM.

Guru kami, Syaikh Dr. Sholeh Al Fauzan berkata, “Adapun demontrasi, agama Islam sama sekali tidak menyetujuinya. Karena yang namanya demontrasi selalu menimbulkan kekacauan, menghilangkan rasa aman, menimbulkan korban jiwa dan harta, serta memandang remeh penguasa muslim. Sedangkan agama ini adalah agama yang terarur dan disiplin, juga selalu ingin menghilangkan bahaya.

Lebih parah lagi jika masjid dijadikan tempat bertolak menuju lokasi demontrasi dan pendudukan fasilitas-fasilitas publik, maka ini akan menambah kerusakan, melecehkan masjid, menghilangkan kemuliaan masjid, menakut-nakuti orang yang shalat dan berdzikir pada Allah di dalamnya. Padahal masjid dibangun untuk tempat berdzikir, beribadah pada Allah, dan mencari ketenangan.

Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim mengetahui perkara-perkara ini. Janganlah sampai kaum muslimin menyeleweng dari jalan yang benar karena mengikuti tradisi yang datang dari orang-orang kafir, mengikuti seruan sesat, sekedar mengikuti orang kafir dan orang-orang yang suka membuat keonaran” [Fatwa Syaikh Shalih bin 'Abdillah Al Fauzan].

Tidak Menyebarkan ‘Aib Penguasa

Ketika shalat, lalu kita berbuat salah, kemudian, kita ditegur di depan orang banyak, pasti kita sulit menerima nasehat semacam itu. Begitu halnya dengan penguasa, ketika ia dijelek-jelekkan di depan halaman DPR, dikatakan “neolib” dan “menyengsarakan rakyat banyak”, pasti tidak ada penguasa yang mau terima dengan nasehat semacam itu. Begitu pula dalam Islam tidaklah menyukai yang demikian karena nasehat yang terbaik adalah nasehat empat mata, bukan di khalayak ramai. Setiap orang pun akan senang dengan nasehat semacam itu.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْصَحَ لِسُلْطَانٍ بِأَمْرٍ فَلاَ يُبْدِ لَهُ عَلاَنِيَةً وَلَكِنْ لِيَأْخُذْ بِيَدِهِ فَيَخْلُوَ بِهِ فَإِنْ قَبِلَ مِنْهُ فَذَاكَ وَإِلاَّ كَانَ قَدْ أَدَّى الَّذِى عَلَيْهِ لَهُ

“Barangsiapa yang hendak menasihati pemerintah dengan suatu perkara maka janganlah ia tampakkan di khalayak ramai. Akan tetapi hendaklah ia mengambil tangan penguasa (raja) dengan empat mata. Jika ia menerima maka itu (yang diinginkan) dan kalau tidak, maka sungguh ia telah menyampaikan nasihat kepadanya. Dosa bagi dia dan pahala baginya (orang yang menasihati).” (HR. Ahmad 3: 403. Syaikh Syu’aib Al Arnauht mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain).

Sabar Tak Ada Batasnya

Solusi utama untuk menghadapi kenaikan BBM ini adalah husnuzhon dengan keputusan Presiden dan bersabar. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ عَلَيْهِ ، فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ ، إِلاَّ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً

“Barangsiapa melihat sesuatu pada pemimpinnya sesuatu yang tidak ia sukai, maka bersabarlah. Karena barangsiapa yang melepaskan diri satu jengkal saja dari jama’ah, maka ia mati seperti matinya jahiliyah (artinya: ia mati dalam keadaan jelek dan bukan mati kafir, pen)” (HR. Bukhari no. 7054 dan Muslim no. 1849).

Dan bersabar tidaklah ada batasnya. Orang yang katakan sabar itu ada batasnya, itu keliru. Karena pahalanya saja tak hingga, bahkan surga, bagaimana bisa dikatakan sabar itu ada batasnya.

Jika kita tidak bersabar terhadap keputusan penguasa, kita akan kehilangan pahala besar berupa surga bagi orang yang mau bersabar. Ingatlah janji Allah,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga)” (QS. Az Zumar: 10).

Al Auza’i mengatakan bahwa ganjarannya tidak bisa ditakar dan ditimbang. Ibnu Juraij mengatakan bahwa pahala bagi orang yang bersabar tidak bisa dihitung sama sekali, akan tetapi ia akan diberi tambahan dari itu. Maksudnya, pahala mereka tak terhingga. Sedangkan As Sudi mengatakan bahwa balasan bagi orang yang bersabar adalah surga (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 7: 89).

Berpikir Rasional dengan Mencari Solusi

Kami lebih senang dengan solusi yang ditawarkan oleh Pak Menteri Dahlan Iskan, daripada dengan buang-buang tenaga untuk berdemo.

Intinya, untuk melawan kenaikan harga BBM yang pernah, sedang, dan akan terus terjadi itu, tak ada jalan terbaik kecuali kita musuhi BBM. Kita jadikan BBM musuh kita bersama. Kita demo BBM-nya ramai-ramai, bukan mendemo kenaikannya. Kalau setiap kenaikan BBM didemo, kita hanya akan terampil berdemo. Tapi kalau BBM-nya yang kita musuhi, kita akan lebih kreatif mencari jalan keluar bagi bangsa ini ke depan.

Jalan terbaik adalah jangan lagi menggunakan BBM. Kalau kita sudah tidak menggunakan BBM, apa peduli kita pada barang yang juga menjadi penyebab rusaknya lingkungan itu. Kelak, kita bersikap begini: biarkan dia naik terus menggantung sampai setinggi Monas! Kalau kita tidak lagi menggunakannya, mau apa dia!

Tanpa ada gerakan nyata untuk melawan BBM, seumur hidup kita akan ngeri seperti sekarang. Seumur hidup kita harus siap-siap berdemonstrasi. Seumur hidup kita tidak berubah!

Kalau sudah tahu bahwa seumur hidup kita akan terjerat BBM seperti itu mengapa kita tidak mencari jalan lain? Mengapa kita menyerah pada keadaan?  “Mengapa? Mengapa?,” kata Koes Ploes. Anggaplah kita tidak takut kepada Koes Ploes. Tidakkah kita harus takut kepada yang menciptakan alam semesta ini? Berapa kali Allah mengatakan “Afalaa ta’qiluuun?”.

Baca ulasan Pak Menteri lebih jauh di sini: Hamil Tua untuk Lahirnya Putera Petir.

Dan kami yakin di balik kesulitan ini, ada kemudahan yang akan segera dan segera menghampiri rakyat kita.

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyroh: 5).

Ayat ini pun diulang setelah itu,

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyroh: 6).

Sahabat mulia, ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, “Seandainya kesulitan masuk ke dalam suatu lubang, maka kemudahan pun akan mengikutinya  karena Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Dikeluarkan oleh Ath Thobari, 24: 496)

Ini berarti di balik kesulitan dengan naiknya BBM, pasti ada kebahagiaan yang semakin dekat. Kenapa kita tidak optimis dengan janji Allah di atas? Kenapa malah pesimis dan banyak khawatir?

Ya Allah, berilah kami kesabaran dalam menghadapi musibah ini. Berilah pula hidayah kepada kami dan saudara-saudara kami agar diberi taufik untuk bersabar menghadapi musibah demi musibah. Dan perbaikilah keadaan kami dan pemimpin-pemimpin kami.



@ Ummul Hamam, Riyadh, KSA, 6 Jumadal Ula 1433 H

www.rumaysho.com

Wednesday 28 March 2012

Cinta


Pagi ini temenku ada yang apdet blog, agak geje sih tapi cukup ringan dibaca setelah sarapan. topik yang tidak akan pernah mati dan akan selalu ada di blog-blog kawula muda yaitu cinta yang diwujudkan melalu pacaran. kita sudah tau bahwa tidak ada pacaran Islami dalam bentuk apapun (titik ga pake koma)

Tapi masalahnya seberapa pengaruhnya mengetahu tentang pacaran menurut Islam? "suatu aturan dianggap ketat atau tidak dinilai dari seberapa besar aturan itu dapat diterima" kata pak dosen kewarganegaraan. nah seberapapun syariat Islam melarang hubungan pacaran tapi kalau si empunya pacar ga bisa nerima ya sama aja sampai kapan pun aturan itu dianggap ketat bahkan ekstrim "masak deket-deketan aja ga boleh kan cuma temenan" semoga Allah memberi cahaya hidayah pada orang yang berkata demikian

ada pepatah jawa witing tresno jalaran soko kulino atau rasa suka timbul karena sudah terbiasa, nah ini nih awalnya cuma main kakak adik sehingga melegalkan aturan syari tentang mahram dan non mahram padahal hubungan kakak adik tersebut dilakukan atas dasar pelegalan hubungan dua orang lawan jenis non mahram dengan dalih "ini kan bukan pacaran lagian ga ada rasa apa apa kok" hm.. ini bahkan menimbulkan bahaya laten yang ga kalah ngerinya dengan pacaran karena hubungan kakak adik tentu sangat akrab cuma yang membedakannya dengan pacaran adalah keterbukaannya, dijamin orang yang pacaran 99% menunjukkan yang baik-baik saja selebihnya sikap jelek yang tidak sengaja ia tunjukkan nah kalau kakak adik tentu lebih dari itu baik atau jelek semua ditunjukkan, jika sang kakak berhasil membuat hati adiknya tenang karena abis curhat itu artinya sang kakak mendapat 3 point yaitu kepercayaan, kedewasaan dan charming. Aku rasa udah pada tahu kelanjutannya hehe

Nah masalahnya jika sang kakak tidak bisa memenuhi tuntutan sang adik atau bibit merah jambu mulai tumbuh maka tuntutan sang adik akan makin meggila dan dan kakak akan berontak "kamu kan udah punya pacar" (jeng jeng...) hancur sudah tali silaturahmi diantara dua kakak adik itu. hmm masa' iya silaturahmi putus gara-gara hal ini sih kawan hehe

Contoh diatas adalah hasil observasiku sejak SMA.

Seorang wanita tidak akan pernah melupakan lelaki pertama yang berhasil menyentuh hatinya bahkan sampai ia mempunyai suami tapi laki-laki itu diletakkan diruang khusus dihatinya sedangkan suaminya tetap menjadi raja di hatinya tahu kenapa kawan? jangankan Aku, seorang wanita pun tak bisa menjelaskan hal ini

Itulah pentingnya menjaga hati, jadikan istrimu nanti sebagai wanita yang paling beruntung karena ia adalah wanita pertama yang memenangan hatimu, begitu juga dengan wanita jadikan suamimu sebagai laki laki yang paling beruntung menjadi raja pertama di hatimu insyaAllah jika jalan yang ditempuh untuk menuju pernikahan diridhoi Allah ta'ala bisa menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah :D

PS buat ikhwan muslim semuanya bahwa kasta tertinggi seorang remaja yang belum menikah adalah JOMBLO

Monday 26 March 2012

Negeri di Beranda Madinah

Pada saat di kelas makul teori prosa tadi pak dosen sedikit menyinggung tentang film negeri 5 menara. tentu saja hal itu membuatku terbangun dari rasa kantukku karena Aku sudah tahu sedikit tentang negeri 5 menara versi novelnya yang kala itu tidak sengaja kubeli, tak kusangka ada versi filmnya hehe maklum ga biasa nonton film

Bukan pernyataan dari dosen yang kubayangkan tapi rasa penasaranku pada bagaimana visualisasi novel tersebut yang menurutku ada sesuatu yang janggal dan perlu klarifikasi dari penulisnya karena hal tersebut sangat penting dan jika salah ditafsirkan pembaca akan mempunyai efek domino dimana pembaca mengamalkan hal tersebut (baca pada bagian dimana santri ikhwan tidak shalat jamaah di masjid pada shalat Subuh, Dzuhur dan Asar)

terlepas dari hal tersebut pak dosen juga menyinggung tentang orang padang dan budaya matrilinealnya (terpisah dari topik negeri 5 menara) hmm rasanya Aku banyak belajar tentang budaya padang dari kelas ini ditambah ada beberapa teman asli dari padang bahkan ada rumah makan baru di depan kost yaitu masakan padang*ga nyambung. sebenarnya sudah lama Aku ingin tahu tentang padang hm.. mungkin melayu yang Aku maksud, bermula dari 4 novel tetralogi laskar pelangi, film merantau dan yang terakhir negeri 5 menara. 1 yang bisa kusimpulkan "masakan padang itu mahal"

"atau ada yang mencintai gadis padang?" >>skip

Sepulang dari kuliah langsung kubuka youtube nyari tahu tentang negeri 5 menara, lumayan ada trailernya oke lets buffer....hmm sekilas mirip sang pemimpinya andrea hirata yang tak lepas dari seorang anak lelaki melayu yang punya mimpi dan ambisi besar dan tentu saja merantau di pulau jawa

Man jadda wajada, begitulah sambutan yang diberika di trailernya, akan lebih pas lagi kalau ditambah insyaAllah :D Alif itulah namanya persis seperti penghuni baru wisma yang berasal dari madiun, seorang laki-laki lulusan MTS yang ingin meneruskan studinya di sekolah negeri karena ia ingin menyaingi rivalnya sebagai murid berprestasi tapi orang tua berkehendak lain, Alif tidak boleh masuk sekolah umum ia harus meneruskan studinya ke madrasah juga, dengan hati yang tak menentu ia justru memutuskan pilihan yang membuat bingung orang tuanya yaitu menjadi santi di pondok madani jawa timur dan itu artinya ia harus merantau

disinilah mimpi-mimpi Alif diperjuangkan, dan menara masjid itu menjadi saksi atas azzamnya juga 4 temannya yang lain

***

suatu sore di kamar...
"Zan kita buat novel yuk?" ajak mas W TPHP satu angkatan denganku, kulihat dia memegang novel negeri 5 menara yang kuletakkan di rak buku, Aku rasa akan lebih baik dari Alif jika kita bisa melewati ini dengan baik dalam kurun waktu kurang dari 4 tahun, kita juga berlima dari daerah yang sama mempunyai mimpi-mimpi yang dahsyat dan satu lagi yang membuatku ingin menulisnya, "kitab di tangan kananku dan diktat di tangan kiriku" timpal mas W "ya benar"

Apa yang tidak mungkin? jika Allah meridhoinya. mas S mantan penghuni kamarku sekarang ia berhasil sampai di Al madinah padahal ia mendapatkan hidayah saat kuliah di sini setelah sebelumnya menjadi anak gaul, mas R yang jadi mudir wisma bahkan baru tertarik mempelajari islam saat kelas 2 SMA sekarang beliau sering mengajar terutama bahasa arab lalu mas A mantan penghuni kamar sebelahku sekarang melanjutkan kuliah di KSA dan sudah menjadi ustadz yang sering mengisi kajian-kajian.itu pun belum ikhwan-ikhwan dari wisma lain jadi...saatnya bergerak

Semoga mimpi-mimpi kita diridhoi Allah ta'ala, man jadda wajada insyaAllah  , disinilah di beranda madinah ini mimpi-mimpi kita diperjuangkan

Nostalgia Anak Kampung

Setelah beberapa hari terkapar karena flu *biasa penyakit anak kostan hehe sekarang Aku bisa menatap masa depan dengan lebih ceria.

Post kali ini berhubungan dengan status temanku Taufik yang mengingatkanku pada masa-masa zaman beheula dimana Ian kecil masih suka ngumpulin tazos dari chiki, chitato dan Jet-z tapi semuanya berubah ketika negara api menyerang... sekarang lebih suka ngumpulin recehan *capede

Yuk tamasya ke tahun 90'an ...

Kala itu tentu kita masih ingat dengan tren anak-anak Indonesia dan mungkin saja kamu juga menjadi salah sau trensetternya

1. Kartun tiap hari minggu
woaah saat itu Aku sangat rajin bangun pagi-pagi bahkan lebih duluan Aku daripada ayam tetangga hehe tentu saja bukan karena ingin mengerjakan tugas sekolah yang deadlinenya tinggal satu hari tapi lebih dikarenakan Tipi

Indosiar dan RCTI adalah yang paling menguasai pangsa pasar anak-anak untuk pilem kartun, Indosiar menuruku lebih oke karena sejak subuh sudah muter Ninja Boy sedangkan RCTI jam 7 baru nyiarin Doraemon disusul Sinchan nah kalau sudah stay tune di depan tipi biasanya Aku bisa istiqomah sampai sore

Kartun yang legendaris dimasa kacilku adalah kabutaku robot yang paling hebat. Battle Bug, Saint Saiya, Maha Go. Power Rangers, Jiban, Satria Baja Hitam, Ninja Boy satu lagi nih Ninja pembela kebenaran dan keadilan  Ninja Hatori de el el bisa dibilang Ian kecll adalah seorang otaku anime pun sampai sekarang hehe

2. Tukeran kertas binder dong....
Nah salah satu tren di jaman SD dulu adalah mengoleksi kertas binder sayangnya waktu itu Aku tidak sempat mengikutinya karena lebih sibuk dengan anime dan sebagai efek dominonya Ian dikucilkan karena tidak mengikuti tren koleksi kertas bergambar, saat itu Aku bisa berpikir realistis lho toh buat apa ngoleksi kertas jika kagak ada tulisannya bahkan Adenata(temenku( seorang binders holic tidak tahu harus diisi apa malah sayang kalau kertasnya ditulisi hmmm aneh tapi ada juga yang otaknya jalan dengan menulis lirik-lirik lagu dan puisi,

Beneran, sampai saat ini Ak masih bingunf dengan tren aneh ini....

3. Maen gimbot rame-rame bonusnya gulali
Ini nih maenan paling oke, disaat bel istirahat dikumandangkan mulailah anak-anak adam berlarian keluar menuju penjual gulali yang nyambi ngrental gimbot(atau sebaliknya?). ketentuan maennya gampang kita bayar 100 perak buat bayar 3 nyawa player. walaupun gimbonya item putih dan pake accu buat sumber listriknya tetep aja itu sesuatu yang 'wah' nah kalo bisa sampe tamat si tukang gimbot bakal ngasih bonus gulali

4. Diobok obok airnya diobaok obok...
Si Joshua artis dan penyanyi cilik paling tenar 'dimasanya' kalian akan sangat takjub ketika melihat doi jongkok, melamun sambil nyanyi cicit cicit cuit cit... ini anak sedang apa? meratapi nasib kali ya hehe

Tak kalah dengan Joshua, Sherina pun juga ngetop dengan petualangan sherinanya btw Aku punya CD movie bajakannya lho yang saat itu dibeli di penjual CD di pinggir jalan, setiap manusia di sunia pasti pernah sakit hati... hanya yang berjiwa ksatria yang mampu memaafkan huhu...

Tapi lebih dari itu ada yang lebih ngebooming, SUSAN iya SUSAN dan Aku baru tau kalau dia itu boneka saat Aku duduk di kelas 2 SD serem..... bayangin Susan jadi boneka jalangkung di pilem Jalangkung dan Ria Ennes bakal bertarung dengan susan yang membawa suntikan kya...

5. Awas bolpen narkoba..
Isu ini ngetren dikalangan anak SD dan Aku baru sadar kalau itu hoax pas masuk SMA :hammer . entah siapa yang pertama kali menyebarkan gosip itu yang pasti berita itu menyebar disaat lagi ngetrennya pensil superpanjangyangbisadilengungin. "pokoknya yang baunya wangi itu pake narkoba dan kita bakal ketagihan jika menciumnya" kata salah seorang teman, logikaku belum jalan tapi masa' iya kita bakal ketagihan beli itu bolpen buat diciumin? atau bahkan yang lebih dahsyat itu bolpen diemutin kaya lolipop?

6. Awas mobil penculik
nah ini juga berita hoax yang juga ngetren, "kalau ada mobil yang warna warni kamu harus lari nanti diculik" dan Aku percaya sepenuh hati jadilah tiap pulang sekolah langsung lari ngacir ke rumah hehe

7. Rental PS en dingdong
biasaya tiap pulang sekolah langsung cabut ke rentalan cukuplah 2-3 jam maen harvest moon haha rame dah kalau udah di rentalan bahkan kita bisa dapat teman baru hlo dari challenge WE atau Grand Turismo

8. TPA
Nah ini tren yang telat Aku ikuti lhawong udah kelas 6 kok baru ikut TPA, asik juga hlo walau awalnya minder yang lain udah bisa baca Al Qur'an eh Aku baru iqro 1 tapi mas pardi tetap mengajari dengan sabar walaupun kami sering menjahilinya, biasanya Aku yang menjadi biang membolosnya teman-teman hehe apalagi kalau bukan buat maen PS sama kartu Yugioh

Wah masih banyak... tapi cukuplah untuk sedikit nostalgia sebagai anak kampung hehe Ayo kembali bekerja...

Sunday 18 March 2012

I'm Not Introvert


Dunia kampus memang selalu menyisakan secawan paradigma yang hebat dimana disana kita dituntut untuk menjadi civitas akademika yang peka dengan lingkungan. "makanya ikut organisasi dong?" ucap salah seorang teman, well bukannya Aku tidak mau tapi jujur saja Aku tidak terlalu suka berorganisasi hehe banyak yang mengatakan mahasiswa yang tidak ikut organisasi di cap sebagai mahasiswa kupu-kupu a.k.a kuliah pulang-kuliah pulang wahh sayang sekali ya padahal kan kupu-kupu itu indah

Honestly, dulu diawal-awal kuliah Aku sempat mengikuti tes masuk sebuah UKM yang oke Balairung sebuah badan pers mahasiswa tingkat universitas tapi setelah menimbang dan menelaah ada baiknya jika sign out aja. setelah Aku out ternyata ada teman yang ketrima dan satu yang patut Aku syukuri adalah tidak jadi ikut UKM yang mengorbankan kuliah "IPK bukan segalanya yang penting kemampuan kita dalam meningkatkan soft skill dengan berorganisasi" kata seorang organisator holic, oke Aku setuju dengan IPK bukan segalanya tapi apakah soft skill hanya dilatih dengan berorganisasi??

Aku disini tidak sendiri banyak teman di wisma dan majlis yang tidak ikut satupun organisasi di kampus, bukan berarti mereka adalah mahasiswa introvert yang selalu diam saat kuliah dan setelah selesai langsung pulang untuk tidur atau bermain, sama sekali tidak bahkan kalau saja organisator itu melihat sisi lain dari kehidupan kampus di UGM tentu mereka akan menemukan suatu kesibukan mahasiswa yang akan mencabut argumen tersebut. hal itu jugalah yang sampai membawaku ke sini setelah bertahun-tahun berkubang di gemerlapnya dunia

Diriwayatkan dari (Mujahid) : Ibn Umar berkata, “Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam  memegang bahuku dan berkata, ‘hiduplah di dunia ini seakan-akan kamu adalah orang asing atau sebagai pengembara’”.

(perawi lain hadis ini menambahkan) : Ibn Umar berkata, “jika umurmu mencapai malam hari, maka jangan menanti pagi hari. dan jika umurmu mencapai pagi hari, maka jangan menanti malam hari. ambillah (waktu) sehatmu untuk sakitmu dan ambillah (masa) hidupmu untuk matimu” [HR Bukhari]

Alangkah indahnya sebagai civitas akademika yang katanya agent of change selain dia sibuk kuliah juga disibukkan dengan ilmu syar'i? alangkah hebatnya jika selain mempunyai IpK bagus juga diimbangi dengan kemampuan spiritual yang oke?

Sedikit cerita di ranah pogung...

Pertama kali Aku menginjakkan kaki di Jogja terasa biasa saja, lain saat Aku dan teman-teman yang kebetulan satu SMA yang sama bisa dipertemukan diatas keimanan, saat itu kami tidak saling kenal melainkan ketika mencari kost. aku masih ingat saat itu masih bulan Ramadhan dan kebetulan saat itu kami berada di Masjid Pofung Raya(MPR) u ntuk berbuka, ternyata banyak hal yang lebih berkesan daripada gemerlapnya Jogja. Kampung ini benar-benar nyaman karena mendukung untuk menuntut ilmu selain itu masyarakatnya pun sangat welcome dengan ikhwan dan akhwat yang ada disini

Dimana lagi kita temui masjid yang takmir-takmir dan imam tetapnyanya adalah mahasiswa? hehe kampung ini sudah seperti kota santri yang cukup untuk membuatmu sibuk selama satu hari penuh , jadi kalau bisa mengembangkan soft skill di luar kampus yang notabene langsung bersinggungan langsung dengan masyarakat kenapa harus ikut organisasi kampus, Aku tidak men-Judge buruk karena mungkin Aku saja yang kurang menilik kedalamnya tapi melihat beberapa kesibukan mahasiswa aktivis itu Aku merasakan ada sesuatu yang lain apalagi kalau bukan  kura-kura(kuliah rapat-kuliah rapat)

"Kita tidak selamnya tinggal di Jogja dan selama masih ada kesempatan manfaatkan hal ini untuk mendulang ilmu sebanyak-banyaknya" kata Bang Jati saat pertemuan wisma, memang kita tidak akan selamnya 'ngampus' di Jogja jadi apa ruginya menimba ilmu syar'i dimana hampir setiap harinya ada di sini? "rugi jika antum keuar dari Jogja tanpa membawa ilmu, minimal antum menguasai ilmu nahwu" nasihat dari mas Rizki disela-sela agenda baca kitab pagi itu

So apa susahnya kuliah sambil ngaji? ada satu teman yang selalu memotivasiku disaat jenuh mulai merasuk "antum masih angkatan baru zan jangan menyesal di kemudian hari"

“Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”(HR. At-Tirmizi)

Akan tetapi bersamaan dengan itu, masa muda adalah masa yang penuh dengan godaan untuk memperturutkan hawa nafsu. Seorang pemuda yang sedang dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental, banyak mengalami gejolak dalam pikiran maupun jiwanya, yang ini sering menyebabkan dia mengalami keguncangan dalam hidup dan berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari berbagai masalah tersebut

“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah“ (HR Bukhari dan Muslim)

Saturday 17 March 2012

Aksesibel Pendidikan Bagi Difabel

Sosialisasi Poster

Penyandang cacat atau difabel masih dipandang sebelah mata di di dunia pendidikan Indonesia, tidak jarang kita temui seorang anak tunanetra tidak bisa melanjutkan pendidikan di institusi pendidikan formal hanya karena pihak sekolah tidak sanggup menerima anak trsebut dengan berbagai dalih, padahal mungkin saja anak tersebut memiliki kemampuan akademik yang tak jauh beda dengan anak yang 'normal'

Kenapa pihak institusi pendidikan tersebut merasa tidak sanggup? Para difabel memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan "setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan" begitulah bunyi UUD 1945 pasal 31 ayat 1


Sebagai upaya realisasinya adalah dengan mewujudkan kondisi material dan nonmaterial yang mendukung. kondisi material dapat berupa bangunan-bangunan,jalan, alat peraga dan lain-lain sedangkan kondisi nonmaterial diwujudkan dengan menumbuhan suasana lingkungan yang mengerti serta mendukung aksesibilitas sistem pendidikan untuk difabel.

Tentu saja aspek-aspek tersebut tidak akan berjalan jika tidak diimbangi dengan pengetahuan pendidik dalam menangani murid atau mahasiswa yang difabel. Untuk itu perlu diadakan seminar atau pengadaan buku panduan cara mengajar sebagai bentuk sosialisasi kepada guru dan dosen mengenai difabel

Seorang difabel juga memerlukan motivasi lebih untuk bisa survie di insitusi pendidikan terutama di sekolah dan kampus formal,perlakuan yang adil harus selalu dijaga misalnya dengan tidak membedakan kelasnya. Praktek pemisahan kelas ataupun lingkungan sosial akan menyulitkan difabel untuk mendapat wawasan yang lebih luas dan menghambat mereka ntuk mengeksplorasi potensinya. untuk itu perlu peran serta masyarakat pada umumnya dan para pendidik pada khususnya untuk mewujudkan pendidikan yang aksesibel bagi difabel

Monday 5 March 2012

Tiga Kunci Sukses ala Anak PA Ibadah Bunda

Hanya Tulisan Lepas di Malam Hari :p

Pernah ga sih berpikir kapan kita mati? Pasti pernah kan? Apalagi saat kita melayat di tempat saudara, tetangga atau pun teman kita sendiri, pasti nuansa khusyuk akan penyesalan sangat terasa . itulah salah satu faedah dari takziyah , pernah kah kiita ingat sabda Rasulullah “perbanyaklah kalian mengingat kematian, sesungguhnya itu akan membuat hatimu tenang”

Hey, kawan aku bicara seperti ini bukan karena aku sok pintar atau sok menggurui, jadi jangan buru-buru melihat notifikasimu rehat sejenaklah di notes ku :P

Selesai berbuka dan shalat maghrib di masjid kampus UGM (maskam) aku dan Jojon berniat makan lagi soalnya ta’jil di maskam tidak sesuai kebutuhan standar, maka berangkatlah kita ke warung langganan dekat kost.

Di sepanjang jalan depan maskam kearah barat terlihat lautan pedagang makanan dan minuman yang menggelar lapaknya, konsumen muda mudi bertebaran di sepanjang jalan tanpa mengenal apa itu mahram apa itu khalwat

“wahh pak sing tuku akeh tenan” ucap Jojon

“tapi raenek hijab neng lapak’e we…” kujawab seadanya sambil melihat dua pasangan muda mudi yang bermesraan di salah satu lapak batagor

“hwahaha nek enek hijab’e yo ra payu nho pak”

Aku disini tidak mempersoalkan ada tidaknya hijab di lapak makanan tersebut hehe pasti aneh juga ka nada abang tukang siomay khusus cowok atau Mok Lotis khusus cewek. Ahh lupakan itu. Lautan makanan sini sama sekali tidak membuat nafsu makanku bertambah.

Perjalanan kembali dilanjutkan , hiruk pikuk yang membuatku jengkel tadi berangsur berkurang hingga kita sampai di lampu merah jalan kaliurang. Sudah tiga kali disini kita bertemu dengan anak jalanan yang berbeda-beda tapi rata rata umur mereka sama yaitu sekitar 5-10 tahun. Disisa-sisa menit lampu merah dia berkeliling kesetiap pengendara kendaraan sambil meminta-minta. Seketika rasa laparku hilang

Kita bawa ke panti yo Jon” pintaku pada Jojon

“lha ayo tho, tapi aku wedi nek bocahe iki enek induk semang’e” (lupa kata-katanya yapi intinya seperti itu jawaban Jojon)

“kui bocahe wes buko urung jon”

“mbuh wi, ketoke durung”

Belum sempat dia sampai ke kendaraan kita, lampu merah sudah berganti hijau. Hmm benar-benar pemandangan yang kontras sekali dengan yang di depan maskam tadi , jadi “nikmat Tuhanmi yang mana yang kamu dustakan?”

Sampai di warung langganan ternyata kita sudah lupa dengan klise-klise kejadian tadi, niat awal hanya minum teh karena prihatin eh sudah di depan nasi dan lauk jadi berubah deh, kita malah makan banyak disitu hmm…. Seperti inilah manusia jaman sekarang , menyadari dapat teguran dari Allah sebentar saja udah lupa lagi dengan niatnya. Benar-benar contoh manusia yang lemah “orang yang kuat bukan mereka yang pandai berkelahi tapi mereka yang mampu mengendalikanhawa nafsunya”

# kunci sukses dari PA Ibadah Bunda

3 Agustus kemarin kebetulan aku dan teman teman dari senyum community mengadakan acara workshop creative writing di Panti Asuhan Ibadah Bunda jogja. Di workshop tersebut hadir seorang pengisi acara (saya lupa namanya yang pasti dia termasuk salah satu penulis kondang) yang menceritakan bahwa dulu waktu kecil beliau adalah anak yang memilki kebutuhan khusus yaitu autis

Tapi ketegaran dan doa orang tuanya membuat beliau berangsur pulih dari dunia autis “dengan pena dan kertaslah kita mampu menyelami luasnya dunia” kata beliau dengan semangat

Ada satu pesanku unbtuk anak anak pendamba kasih sayang itu “ menulislah maka kalian akan dikenang”

Aku bersyukur sekali bias bertemu mereka , tak ada raut sedih diwajahnya padahal aku tahu dibalik senyuman itu tertimbun jutaan rasa pedih akan kerinduan dengan orang tua, baca itu kak pinta salah seorang anak sambil menunjuk ke tembok sampingku disitu ada tulisan 3 kunci sukses

Tekun ibadah

2. Rajin belajar

3. Jujur

“nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu dustaan?”

Ditulis bulan Agustus 2011 @Jogja

Coretan Seadanya

Mereka bilang Aku berbeda...

Aku tak tau kenapa...

Padahal, Aku dilahirkan dengan cara yang sama...


(Ayah kenapa Aku berbeda)


Ketika Aku bicara tentang cinta, saat itulah Aku bicara tentang kehampaan. Bukan Aku tak punya rasa untuk menikmati setiap tetesan embun kalbu yang menyentuh hati, sekiranya hati ini selalu tertunduk malu untuk mengakui. Ya kawan Aku terlalu malu untuk mengakui tapi bukan berarti Aku harus membohongi setiap dentingan hati kala terusik oleh kasih dari Rabb yang Maha Lembut


Pandangan itu...

Pandangan yang sudah kerapkali menusukku...

Berkali-kali...

Bukan benci...

Tapi...


Pandangan yang seakan merendahkan, Apa Aku harus berburuk sangka? Tidak, karena dengan pandangan itu mereka bisa tertawa. Mereka tidak tertawa denganku tapi... Ah sudahlah mungkin mereka memang butuh hiburan


Apa yang lucu dariku?

Aku bukan pelawak, juga bukan penghibur

Apa Aku badut?

Tidak, Aku hanya setitik embun

Semilir bayu di semenanjung kalbu

Menunggu lentera yang kian redup


Aku rindu... dengan masa kecilku. Saat dimana diri tak berpikir bagaimana harus hidup sendiri di kemudian hari


Intermezzo...


Istri, masih adakah yang melihat fisik suaminya?

Istri, bagaimana jika sang suami tidak bisa mengendarai sepeda motor?

Istri, bagaimana jika sang suami hanya bisa mengendarai sepeda kayuh?

Istri, bagaimana jika sang suami hanya bisa memandangnya dari dekat?

Istri, bagaimana jika sang suami selalu memintanya membacakan koran dipagi hari untuknya?

Istri,bagaimana jika sang suami selalu menjadi bahan ‘hiburan’ orang lain?


Sanggupkah sang istri menjadi mata bagi sang nakhoda untuk mengayuh biduk yang berlayar?

Sanggupkah sang istri menjadi awak dari sang nakhoda dikala prahara badai mengguncang biduk kecil itu ?


Tapi...


Aku tak se-egois sang nakhoda itu kawan...

Aku tak akan rela jika sang istri berpontang-panting seperti itu

Aku tak akan rela jika sang istri menderita karenanya

Aku tak akan rela jika sang istri berpeluh karenanya


Tapi bagaimana?


Sang senja kini kian menampakkan sang malam

Siapa yang akan menjadi penerang?

Hidayah-Nya tentu akan selalu membuat hati sang embun selalu berpijar


Lalu?


Istri yang shalehahlah yang akan menjadi lentera di kala senja berlalu

Ya kawan, istri yang shalehah

Itulah jawabannya..


”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”. - Q.S An Nur ayat 26

Dari Abu Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,“Dunia ini adalah perhiasan/kesenangan dan sebaik-baik perhiasan/kesenangan dunia adalah wanita shalehah''(HR. Muslim: 3649,Nasai,Ibnu Majah)