Friday 30 March 2012
Menyikapi Kenaikan BBM dengan oke yuk
Berikut kompilasi status teman FBku
************************************************
by Es Cendol
"ane gak habis pikir, kenapa repot-repot demo-demoan?
Pasti jawabnya, MEMPERJUANGKAN NASIB RAKYAT
belajarlah dArI reformasi, benarkah reformasi HASIL DEMO itu telah berhasil memperjuangkan nasib rakyat?
ane sebagai rakyat kecil dan mewakili rakyat kecil dari kalangan buruh tani, tetap merasa tidak tertolong dan tidak diperjuangkan nasib kami oleh mahasiswa atau tukang demo anti pemerintah itu
Mau BBM naik mau BBM gak naik, mau demoterasi mau reformasi, tetep aja harga pupuk selalu naik melebihi harga BBM, tapi tahu tidak? harga gabah/beras tidak pernah naik seperti yang kami harapkan?
So, buat para tukang demo, berpikirlah lebih logis dan realitis lagi...
Anda menentang harga BBM naik, pikirkan berapa juta orang-orang kaya yang akan terus menikmati subsidi, yang mana uang subsidi itu sebagian juga dari uang rakyat kecil?
....Camkan ini, Masih banyak cara lain selain demo menghujat pemerintah dijalan-jalan yang bisa kita lakukan untuk memperjuangkan nasib rakyat kecil....
Apa? mau jadi pahlawan? pahlawan kesorean :hammer
*************************************************
Mahasiswa dengan segala intelektuaitasnya seharusnya mengerti permasalahan ini dengan bijak
by Yosia
Kalau mau sok-sokan ngitung besaran biaya subsidi yang ditanggung jangan lupa minimal kasih faktor kenaikan harga minyak dunia, perkiraan cost pengolahan, inflasi, sama toleransi naik-turunnya ya.. Jangan diitung berdasarkan harga minyak mentah dunia 100 tahun yg lalu. Trus dibandingkan APBN jatah subsidi tahun ini sekitar 130-140 T
***********************************************************************
by Yosia
Mindset yang dibentuk pas awalnya adalah "bangkit melawan", kemudian dicari bahan-bahan untuk mendukung statemen perlawanannya dan mengesampingkan faktor-faktor yang kontra-perlawanan.
************************************************************
MENYIKAPI KENAIKAN BBM
Kita tahu bahwa semua pasti akan merasakan kesulitan ketika BBM naik. Karena jika BBM naik, semua kebutuhan pokok akan ikut naik. Akan semakin tercekiklah rakyat jelata seperti kita-kita ini. Namun demikianlah kebanyakan orang dalam menghadapi masalah ini keliru. Semua ingin agar suaranya didengar oleh penguasa. Demonstrasilah yang jadi solusi. Tidak ada yang berpikir, kenapa pemimpin kita bisa memilih jalan untuk menaikkan BBM? Tidak ada yang mau merenung, apa betul presiden tercinta kita ingin menyengsarakan bahkan membunuh rakyatnya sendiri? Lalu kenapa tidak mau menyikapi hal ini dengan bersabar?
Taat kepada Penguasa Zholim
Inilah prinsip yang diajarkan oleh salafush sholeh, oleh Ahlus Sunnah wal Jama’ah, oleh orang-orang yang meniti jalan para sahabat. Mereka tetap mentaati dan manut pada perintah penguasa selama diperintahkan dalam yang ma’ruf (kebaikan) dan bukan dalam maksiat. Ketaatan itu tetap ada, meskipun yang memerintah mereka adalah penguasa zholim, yang mungkin sering menyengsarakan rakyatnya. Ketaatan itu tetap ada meskipun penguasa tersebut melakukan kezholiman dengan menaikkan harga BBM misalnya.
Renungkanlah hadits berikut yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan seakan-akan adalah nasehat terakhir beliau. Dari Abu Najih, Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati dan menjadikan air mata berlinang”. Kami (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, nasihat itu seakan-akan adalah nasihat dari orang yang akan berpisah, maka berilah kami wasiat.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدٌ حَبَشِىٌّ
“Saya memberi wasiat kepada kalian agar tetap bertaqwa kepada Allah ‘azza wa jalla, tetap mendengar dan ta’at walaupun yang memerintah kalian seorang hamba sahaya (budak) dari Habasyah” (HR. Abu Daud no. 4607 dan Tirmidzi no. 2676. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
Sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Rajab, sebagian ulama menyebutkan bahwa penyebutan budak Habasyah dalam hadits di atas adalah cuma permisalan saja, namun sebenarnya tidak mungkin seorang budak menjadi pemimpin (Lihat Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 120). Artinya, meskipun seorang budak jadi pemimpin, maka kita tetap taat.
Hadits yang menyebutkan penguasa zholim tetap wajib ditaati adalah hadits berikut ini.
يَكُونُ بَعْدِى أَئِمَّةٌ لاَ يَهْتَدُونَ بِهُدَاىَ وَلاَ يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِى وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِى جُثْمَانِ إِنْسٍ ». قَالَ قُلْتُ كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ قَالَ « تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلأَمِيرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَأَطِعْ ».
“Nanti setelah aku akan ada seorang pemimpin yang tidak mendapat petunjukku (dalam ilmu, pen) dan tidak pula melaksanakan sunnahku (dalam amal, pen). Nanti akan ada di tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia. “
Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika aku menemui zaman seperti itu?”
Beliau bersabda, ”Dengarlah dan ta’at kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka” (HR. Muslim no. 1847).
Lihatlah bukankah yang disebutkan dalam hadits ini adalah pemimpin yang zholim? Sampai ia menyiksa rakyatnya sendiri, sampai memukul dan mengambil harta, ini jelas zholim. Namun lihatlah apa kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Dengarlah dan ta’at kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka”.
Subhanallah ... Ternyata prinsip yang satu ini sering tidak diindahkan oleh kaum muslimin. Mereka begitu tidak bersabar dengan kenaikan BBM, kalau benar mereka menganggap kenaikan BBM tersebut sebagai suatu kezholiman.
Lihatlah prinsip yang diajarkan oleh Ahlus Sunnah sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Ahmad berikut ini,
والسمع والطاعة للأئمة وأمير المؤمنين البر والفاجر
“Mendengar dan taatlah kepada penguasa dan amirul mukminin (pemimpin orang mukmin), baik mereka adalah pemimpin yang baik, maupun pemimpin yang fajir (pelaku maksiat yang zholim)” (Ushulus Sunnah, Imam Ahmad).
Namun ketaatan kepada penguasa tidaklah mutlak, tidak harus taat selamanya. Mentaati mereka bersifat muqoyyad, yaitu hanya taat dalam yang ma’ruf, bukan perkara maksiat (Nasehat berharga yang kami simpulkan dari perkataan Syaikh ‘Ubaid Al Jabiri hafizhohullah dalam dauroh kitab Ushulus Sunnah di Riyadh KSA, 1-5 Jumadal Ula 1433).
Kita dapat memahami hal di atas dari ayat,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (QS. An Nisa’: 59). Para ulama menerangkan bahwa kata ulil amri (penguasa) dalam ayat ini tidak diulang dengan kata “أَطِيعُوا” (taatilah). Ini menunjukkan bahwa ketaatan pada penguasa itu ada selama bersesuaian dengan ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya.
Juga dalam hadits disebutkan,
لاَ طَاعَةَ فِى مَعْصِيَةٍ ، إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِى الْمَعْرُوفِ
“Tidak ada kewajiban ta’at dalam rangka bermaksiat (kepada Allah). Ketaatan hanyalah dalam perkara yang ma’ruf (bukan maksiat)” (HR. Bukhari no. 7257).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ ، فِيمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ ، مَا لَمْ يُؤْمَرْ بِمَعْصِيَةٍ ، فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ
“Seorang muslim wajib mendengar dan taat dalam perkara yang dia sukai atau benci selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat. Apabila diperintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada kewajiban mendengar dan taat” (HR. Bukhari no. 7144).
‘Ali bin Abi Tholib pernah berkata,
إنَّ الناسَ لا يُصلحهم إلاَّ إمامٌ بَرٌّ أو فاجر ، إنْ كان فاجراً عبدَ المؤمنُ فيه ربَّه ، وحمل الفاجر فيها إلى أجله
“Manusia tidaklah akan menjadi baik melainkan di bawah penguasa yang baik maupun fajir (zholim). Jika penguasa tersebut zholim, selama masih beriman, maka kezholimannya adalah urusan dia dengan Rabbnya” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnafnya, 15: 328).
Maslahat Taat kepada Penguasa
Banyak maslahat yang kita peroleh ketika kita menaati keputusan penguasa.
Al Hasan Al Bashri rahimahullah berbicara mengenai ketaatan pada penguasa, “Mereka (penguasa) mengurusi lima perkara untuk kemaslahatan kita: shalat Jum’at, shalat jama’ah, shalat ‘ied, penjagaan tabal batas dan hukum had. Semua perkara tersebut tidaklah bisa tegak kecuali dengan penegakan dari penguasa meskipun mereka suka melampaui batas dan berbuat zholim. Demii Allah, maslahat ketika taat pada penguasa itu lebih besar dibanding mafsadat yang kita ditimbulkan. Menaati penguasa adalah suatu keselamatan dan berlepas diri dari mereka adalah suatu kekufuran (kebinasaan)” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 117).
Ibnu Abil Izz rahimahullah berkata, “Hukum mentaati pemimpin adalah wajib, walaupun mereka berbuat zholim (kepada kita). Jika kita keluar dari mentaati mereka maka akan timbul kerusakan yang lebih besar dari kezholiman yang mereka perbuat. Bahkan bersabar terhadap kezholiman mereka dapat melebur dosa-dosa dan akan melipat gandakan pahala. Allah Ta’ala tidak menjadikan mereka berbuat zholim selain disebabkan karena kerusakan yang ada pada diri kita juga. Ingatlah, yang namanya balasan sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukan (al jaza’ min jinsil ‘amal). Oleh karena itu, hendaklah kita bersungguh-sungguh dalam istigfar dan taubat serta berusaha mengoreksi amalan kita” (Syarh Aqidah Ath Thohawiyah, hal. 381, terbitan Darul ‘Aqidah).
Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Mendengar dan mentaati penguasa kaum muslimin mengandung maslahat dunia, mudahnya urusan hamba, dan bisa menolong hamba dalam mentaati Allah” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 117).
Taruhlah jika menaikkan BBM itu termasuk kezholiman, bagaimana jika tidak? Dan kami berpikir sendiri, mengapa sampai pemerintah punya niatan demikian? Kami berhusnuzhon bahwa pemerintah sudah menimbang-nimbang adanya maslahat di balik itu semua. Dan kami yakin tidak mungkin Pak SBY punya niatan untuk menyengsarakan rakyatnya sendiri. Itulah husnuzhon kami.
Tidak Berdomenstrasi
Sejak dulu, kami tidak suka berdomenstrasi. Sudah sangat ma’ruf bahwa demonstrasi sering dilakukan oleh mahasiswa. Dan kami pun merupakan bagian dari mereka. Namun kami enggan berdomenstrasi, karena mengingat mudhorotnya itu lebih besar dari manfaatnya. Jalanan macet, terjadi kerusuhan, korban jiwa, luka-luka dan capek menghabiskan tenaga serta tidak pula mendapatkan keuntungan bahkan kerugian masyarakat luas yang diperoleh ketika demo. Jika kerugian yang diperoleh, kenapa kerusakan dibalas dengan kerusakan? Bahkan kerusakan dari demonstrasi lebih besar, dibanding kita mau menerima kenaikan BBM.
Guru kami, Syaikh Dr. Sholeh Al Fauzan berkata, “Adapun demontrasi, agama Islam sama sekali tidak menyetujuinya. Karena yang namanya demontrasi selalu menimbulkan kekacauan, menghilangkan rasa aman, menimbulkan korban jiwa dan harta, serta memandang remeh penguasa muslim. Sedangkan agama ini adalah agama yang terarur dan disiplin, juga selalu ingin menghilangkan bahaya.
Lebih parah lagi jika masjid dijadikan tempat bertolak menuju lokasi demontrasi dan pendudukan fasilitas-fasilitas publik, maka ini akan menambah kerusakan, melecehkan masjid, menghilangkan kemuliaan masjid, menakut-nakuti orang yang shalat dan berdzikir pada Allah di dalamnya. Padahal masjid dibangun untuk tempat berdzikir, beribadah pada Allah, dan mencari ketenangan.
Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim mengetahui perkara-perkara ini. Janganlah sampai kaum muslimin menyeleweng dari jalan yang benar karena mengikuti tradisi yang datang dari orang-orang kafir, mengikuti seruan sesat, sekedar mengikuti orang kafir dan orang-orang yang suka membuat keonaran” [Fatwa Syaikh Shalih bin 'Abdillah Al Fauzan].
Tidak Menyebarkan ‘Aib Penguasa
Ketika shalat, lalu kita berbuat salah, kemudian, kita ditegur di depan orang banyak, pasti kita sulit menerima nasehat semacam itu. Begitu halnya dengan penguasa, ketika ia dijelek-jelekkan di depan halaman DPR, dikatakan “neolib” dan “menyengsarakan rakyat banyak”, pasti tidak ada penguasa yang mau terima dengan nasehat semacam itu. Begitu pula dalam Islam tidaklah menyukai yang demikian karena nasehat yang terbaik adalah nasehat empat mata, bukan di khalayak ramai. Setiap orang pun akan senang dengan nasehat semacam itu.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْصَحَ لِسُلْطَانٍ بِأَمْرٍ فَلاَ يُبْدِ لَهُ عَلاَنِيَةً وَلَكِنْ لِيَأْخُذْ بِيَدِهِ فَيَخْلُوَ بِهِ فَإِنْ قَبِلَ مِنْهُ فَذَاكَ وَإِلاَّ كَانَ قَدْ أَدَّى الَّذِى عَلَيْهِ لَهُ
“Barangsiapa yang hendak menasihati pemerintah dengan suatu perkara maka janganlah ia tampakkan di khalayak ramai. Akan tetapi hendaklah ia mengambil tangan penguasa (raja) dengan empat mata. Jika ia menerima maka itu (yang diinginkan) dan kalau tidak, maka sungguh ia telah menyampaikan nasihat kepadanya. Dosa bagi dia dan pahala baginya (orang yang menasihati).” (HR. Ahmad 3: 403. Syaikh Syu’aib Al Arnauht mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain).
Sabar Tak Ada Batasnya
Solusi utama untuk menghadapi kenaikan BBM ini adalah husnuzhon dengan keputusan Presiden dan bersabar. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ عَلَيْهِ ، فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ ، إِلاَّ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
“Barangsiapa melihat sesuatu pada pemimpinnya sesuatu yang tidak ia sukai, maka bersabarlah. Karena barangsiapa yang melepaskan diri satu jengkal saja dari jama’ah, maka ia mati seperti matinya jahiliyah (artinya: ia mati dalam keadaan jelek dan bukan mati kafir, pen)” (HR. Bukhari no. 7054 dan Muslim no. 1849).
Dan bersabar tidaklah ada batasnya. Orang yang katakan sabar itu ada batasnya, itu keliru. Karena pahalanya saja tak hingga, bahkan surga, bagaimana bisa dikatakan sabar itu ada batasnya.
Jika kita tidak bersabar terhadap keputusan penguasa, kita akan kehilangan pahala besar berupa surga bagi orang yang mau bersabar. Ingatlah janji Allah,
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga)” (QS. Az Zumar: 10).
Al Auza’i mengatakan bahwa ganjarannya tidak bisa ditakar dan ditimbang. Ibnu Juraij mengatakan bahwa pahala bagi orang yang bersabar tidak bisa dihitung sama sekali, akan tetapi ia akan diberi tambahan dari itu. Maksudnya, pahala mereka tak terhingga. Sedangkan As Sudi mengatakan bahwa balasan bagi orang yang bersabar adalah surga (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 7: 89).
Berpikir Rasional dengan Mencari Solusi
Kami lebih senang dengan solusi yang ditawarkan oleh Pak Menteri Dahlan Iskan, daripada dengan buang-buang tenaga untuk berdemo.
Intinya, untuk melawan kenaikan harga BBM yang pernah, sedang, dan akan terus terjadi itu, tak ada jalan terbaik kecuali kita musuhi BBM. Kita jadikan BBM musuh kita bersama. Kita demo BBM-nya ramai-ramai, bukan mendemo kenaikannya. Kalau setiap kenaikan BBM didemo, kita hanya akan terampil berdemo. Tapi kalau BBM-nya yang kita musuhi, kita akan lebih kreatif mencari jalan keluar bagi bangsa ini ke depan.
Jalan terbaik adalah jangan lagi menggunakan BBM. Kalau kita sudah tidak menggunakan BBM, apa peduli kita pada barang yang juga menjadi penyebab rusaknya lingkungan itu. Kelak, kita bersikap begini: biarkan dia naik terus menggantung sampai setinggi Monas! Kalau kita tidak lagi menggunakannya, mau apa dia!
Tanpa ada gerakan nyata untuk melawan BBM, seumur hidup kita akan ngeri seperti sekarang. Seumur hidup kita harus siap-siap berdemonstrasi. Seumur hidup kita tidak berubah!
Kalau sudah tahu bahwa seumur hidup kita akan terjerat BBM seperti itu mengapa kita tidak mencari jalan lain? Mengapa kita menyerah pada keadaan? “Mengapa? Mengapa?,” kata Koes Ploes. Anggaplah kita tidak takut kepada Koes Ploes. Tidakkah kita harus takut kepada yang menciptakan alam semesta ini? Berapa kali Allah mengatakan “Afalaa ta’qiluuun?”.
Baca ulasan Pak Menteri lebih jauh di sini: Hamil Tua untuk Lahirnya Putera Petir.
Dan kami yakin di balik kesulitan ini, ada kemudahan yang akan segera dan segera menghampiri rakyat kita.
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyroh: 5).
Ayat ini pun diulang setelah itu,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyroh: 6).
Sahabat mulia, ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, “Seandainya kesulitan masuk ke dalam suatu lubang, maka kemudahan pun akan mengikutinya karena Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Dikeluarkan oleh Ath Thobari, 24: 496)
Ini berarti di balik kesulitan dengan naiknya BBM, pasti ada kebahagiaan yang semakin dekat. Kenapa kita tidak optimis dengan janji Allah di atas? Kenapa malah pesimis dan banyak khawatir?
Ya Allah, berilah kami kesabaran dalam menghadapi musibah ini. Berilah pula hidayah kepada kami dan saudara-saudara kami agar diberi taufik untuk bersabar menghadapi musibah demi musibah. Dan perbaikilah keadaan kami dan pemimpin-pemimpin kami.
@ Ummul Hamam, Riyadh, KSA, 6 Jumadal Ula 1433 H
www.rumaysho.com
Wednesday 28 March 2012
Cinta
Pagi ini temenku ada yang apdet blog, agak geje sih tapi cukup ringan dibaca setelah sarapan. topik yang tidak akan pernah mati dan akan selalu ada di blog-blog kawula muda yaitu cinta yang diwujudkan melalu pacaran. kita sudah tau bahwa tidak ada pacaran Islami dalam bentuk apapun (titik ga pake koma)
Tapi masalahnya seberapa pengaruhnya mengetahu tentang pacaran menurut Islam? "suatu aturan dianggap ketat atau tidak dinilai dari seberapa besar aturan itu dapat diterima" kata pak dosen kewarganegaraan. nah seberapapun syariat Islam melarang hubungan pacaran tapi kalau si empunya pacar ga bisa nerima ya sama aja sampai kapan pun aturan itu dianggap ketat bahkan ekstrim "masak deket-deketan aja ga boleh kan cuma temenan" semoga Allah memberi cahaya hidayah pada orang yang berkata demikian
ada pepatah jawa witing tresno jalaran soko kulino atau rasa suka timbul karena sudah terbiasa, nah ini nih awalnya cuma main kakak adik sehingga melegalkan aturan syari tentang mahram dan non mahram padahal hubungan kakak adik tersebut dilakukan atas dasar pelegalan hubungan dua orang lawan jenis non mahram dengan dalih "ini kan bukan pacaran lagian ga ada rasa apa apa kok" hm.. ini bahkan menimbulkan bahaya laten yang ga kalah ngerinya dengan pacaran karena hubungan kakak adik tentu sangat akrab cuma yang membedakannya dengan pacaran adalah keterbukaannya, dijamin orang yang pacaran 99% menunjukkan yang baik-baik saja selebihnya sikap jelek yang tidak sengaja ia tunjukkan nah kalau kakak adik tentu lebih dari itu baik atau jelek semua ditunjukkan, jika sang kakak berhasil membuat hati adiknya tenang karena abis curhat itu artinya sang kakak mendapat 3 point yaitu kepercayaan, kedewasaan dan charming. Aku rasa udah pada tahu kelanjutannya hehe
Nah masalahnya jika sang kakak tidak bisa memenuhi tuntutan sang adik atau bibit merah jambu mulai tumbuh maka tuntutan sang adik akan makin meggila dan dan kakak akan berontak "kamu kan udah punya pacar" (jeng jeng...) hancur sudah tali silaturahmi diantara dua kakak adik itu. hmm masa' iya silaturahmi putus gara-gara hal ini sih kawan hehe
Contoh diatas adalah hasil observasiku sejak SMA.
Seorang wanita tidak akan pernah melupakan lelaki pertama yang berhasil menyentuh hatinya bahkan sampai ia mempunyai suami tapi laki-laki itu diletakkan diruang khusus dihatinya sedangkan suaminya tetap menjadi raja di hatinya tahu kenapa kawan? jangankan Aku, seorang wanita pun tak bisa menjelaskan hal ini
Itulah pentingnya menjaga hati, jadikan istrimu nanti sebagai wanita yang paling beruntung karena ia adalah wanita pertama yang memenangan hatimu, begitu juga dengan wanita jadikan suamimu sebagai laki laki yang paling beruntung menjadi raja pertama di hatimu insyaAllah jika jalan yang ditempuh untuk menuju pernikahan diridhoi Allah ta'ala bisa menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah :D
PS buat ikhwan muslim semuanya bahwa kasta tertinggi seorang remaja yang belum menikah adalah JOMBLO
Monday 26 March 2012
Negeri di Beranda Madinah
Bukan pernyataan dari dosen yang kubayangkan tapi rasa penasaranku pada bagaimana visualisasi novel tersebut yang menurutku ada sesuatu yang janggal dan perlu klarifikasi dari penulisnya karena hal tersebut sangat penting dan jika salah ditafsirkan pembaca akan mempunyai efek domino dimana pembaca mengamalkan hal tersebut (baca pada bagian dimana santri ikhwan tidak shalat jamaah di masjid pada shalat Subuh, Dzuhur dan Asar)
terlepas dari hal tersebut pak dosen juga menyinggung tentang orang padang dan budaya matrilinealnya (terpisah dari topik negeri 5 menara) hmm rasanya Aku banyak belajar tentang budaya padang dari kelas ini ditambah ada beberapa teman asli dari padang bahkan ada rumah makan baru di depan kost yaitu masakan padang*ga nyambung. sebenarnya sudah lama Aku ingin tahu tentang padang hm.. mungkin melayu yang Aku maksud, bermula dari 4 novel tetralogi laskar pelangi, film merantau dan yang terakhir negeri 5 menara. 1 yang bisa kusimpulkan "masakan padang itu mahal"
"atau ada yang mencintai gadis padang?" >>skip
Sepulang dari kuliah langsung kubuka youtube nyari tahu tentang negeri 5 menara, lumayan ada trailernya oke lets buffer....hmm sekilas mirip sang pemimpinya andrea hirata yang tak lepas dari seorang anak lelaki melayu yang punya mimpi dan ambisi besar dan tentu saja merantau di pulau jawa
Man jadda wajada, begitulah sambutan yang diberika di trailernya, akan lebih pas lagi kalau ditambah insyaAllah :D Alif itulah namanya persis seperti penghuni baru wisma yang berasal dari madiun, seorang laki-laki lulusan MTS yang ingin meneruskan studinya di sekolah negeri karena ia ingin menyaingi rivalnya sebagai murid berprestasi tapi orang tua berkehendak lain, Alif tidak boleh masuk sekolah umum ia harus meneruskan studinya ke madrasah juga, dengan hati yang tak menentu ia justru memutuskan pilihan yang membuat bingung orang tuanya yaitu menjadi santi di pondok madani jawa timur dan itu artinya ia harus merantau
disinilah mimpi-mimpi Alif diperjuangkan, dan menara masjid itu menjadi saksi atas azzamnya juga 4 temannya yang lain
***
suatu sore di kamar...
"Zan kita buat novel yuk?" ajak mas W TPHP satu angkatan denganku, kulihat dia memegang novel negeri 5 menara yang kuletakkan di rak buku, Aku rasa akan lebih baik dari Alif jika kita bisa melewati ini dengan baik dalam kurun waktu kurang dari 4 tahun, kita juga berlima dari daerah yang sama mempunyai mimpi-mimpi yang dahsyat dan satu lagi yang membuatku ingin menulisnya, "kitab di tangan kananku dan diktat di tangan kiriku" timpal mas W "ya benar"
Apa yang tidak mungkin? jika Allah meridhoinya. mas S mantan penghuni kamarku sekarang ia berhasil sampai di Al madinah padahal ia mendapatkan hidayah saat kuliah di sini setelah sebelumnya menjadi anak gaul, mas R yang jadi mudir wisma bahkan baru tertarik mempelajari islam saat kelas 2 SMA sekarang beliau sering mengajar terutama bahasa arab lalu mas A mantan penghuni kamar sebelahku sekarang melanjutkan kuliah di KSA dan sudah menjadi ustadz yang sering mengisi kajian-kajian.itu pun belum ikhwan-ikhwan dari wisma lain jadi...saatnya bergerak
Semoga mimpi-mimpi kita diridhoi Allah ta'ala, man jadda wajada insyaAllah , disinilah di beranda madinah ini mimpi-mimpi kita diperjuangkan
Nostalgia Anak Kampung
Post kali ini berhubungan dengan status temanku Taufik yang mengingatkanku pada masa-masa zaman beheula dimana Ian kecil masih suka ngumpulin tazos dari chiki, chitato dan Jet-z tapi semuanya berubah ketika negara api menyerang... sekarang lebih suka ngumpulin recehan *capede
Yuk tamasya ke tahun 90'an ...
Kala itu tentu kita masih ingat dengan tren anak-anak Indonesia dan mungkin saja kamu juga menjadi salah sau trensetternya
1. Kartun tiap hari minggu
woaah saat itu Aku sangat rajin bangun pagi-pagi bahkan lebih duluan Aku daripada ayam tetangga hehe tentu saja bukan karena ingin mengerjakan tugas sekolah yang deadlinenya tinggal satu hari tapi lebih dikarenakan Tipi
Indosiar dan RCTI adalah yang paling menguasai pangsa pasar anak-anak untuk pilem kartun, Indosiar menuruku lebih oke karena sejak subuh sudah muter Ninja Boy sedangkan RCTI jam 7 baru nyiarin Doraemon disusul Sinchan nah kalau sudah stay tune di depan tipi biasanya Aku bisa istiqomah sampai sore
Kartun yang legendaris dimasa kacilku adalah kabutaku robot yang paling hebat. Battle Bug, Saint Saiya, Maha Go. Power Rangers, Jiban, Satria Baja Hitam, Ninja Boy satu lagi nih Ninja pembela kebenaran dan keadilan Ninja Hatori de el el bisa dibilang Ian kecll adalah seorang otaku anime pun sampai sekarang hehe
2. Tukeran kertas binder dong....
Nah salah satu tren di jaman SD dulu adalah mengoleksi kertas binder sayangnya waktu itu Aku tidak sempat mengikutinya karena lebih sibuk dengan anime dan sebagai efek dominonya Ian dikucilkan karena tidak mengikuti tren koleksi kertas bergambar, saat itu Aku bisa berpikir realistis lho toh buat apa ngoleksi kertas jika kagak ada tulisannya bahkan Adenata(temenku( seorang binders holic tidak tahu harus diisi apa malah sayang kalau kertasnya ditulisi hmmm aneh tapi ada juga yang otaknya jalan dengan menulis lirik-lirik lagu dan puisi,
Beneran, sampai saat ini Ak masih bingunf dengan tren aneh ini....
3. Maen gimbot rame-rame bonusnya gulali
Ini nih maenan paling oke, disaat bel istirahat dikumandangkan mulailah anak-anak adam berlarian keluar menuju penjual gulali yang nyambi ngrental gimbot(atau sebaliknya?). ketentuan maennya gampang kita bayar 100 perak buat bayar 3 nyawa player. walaupun gimbonya item putih dan pake accu buat sumber listriknya tetep aja itu sesuatu yang 'wah' nah kalo bisa sampe tamat si tukang gimbot bakal ngasih bonus gulali
4. Diobok obok airnya diobaok obok...
Si Joshua artis dan penyanyi cilik paling tenar 'dimasanya' kalian akan sangat takjub ketika melihat doi jongkok, melamun sambil nyanyi cicit cicit cuit cit... ini anak sedang apa? meratapi nasib kali ya hehe
Tak kalah dengan Joshua, Sherina pun juga ngetop dengan petualangan sherinanya btw Aku punya CD movie bajakannya lho yang saat itu dibeli di penjual CD di pinggir jalan, setiap manusia di sunia pasti pernah sakit hati... hanya yang berjiwa ksatria yang mampu memaafkan huhu...
Tapi lebih dari itu ada yang lebih ngebooming, SUSAN iya SUSAN dan Aku baru tau kalau dia itu boneka saat Aku duduk di kelas 2 SD serem..... bayangin Susan jadi boneka jalangkung di pilem Jalangkung dan Ria Ennes bakal bertarung dengan susan yang membawa suntikan kya...
5. Awas bolpen narkoba..
Isu ini ngetren dikalangan anak SD dan Aku baru sadar kalau itu hoax pas masuk SMA :hammer . entah siapa yang pertama kali menyebarkan gosip itu yang pasti berita itu menyebar disaat lagi ngetrennya pensil superpanjangyangbisadilengungin. "pokoknya yang baunya wangi itu pake narkoba dan kita bakal ketagihan jika menciumnya" kata salah seorang teman, logikaku belum jalan tapi masa' iya kita bakal ketagihan beli itu bolpen buat diciumin? atau bahkan yang lebih dahsyat itu bolpen diemutin kaya lolipop?
6. Awas mobil penculik
nah ini juga berita hoax yang juga ngetren, "kalau ada mobil yang warna warni kamu harus lari nanti diculik" dan Aku percaya sepenuh hati jadilah tiap pulang sekolah langsung lari ngacir ke rumah hehe
7. Rental PS en dingdong
biasaya tiap pulang sekolah langsung cabut ke rentalan cukuplah 2-3 jam maen harvest moon haha rame dah kalau udah di rentalan bahkan kita bisa dapat teman baru hlo dari challenge WE atau Grand Turismo
8. TPA
Nah ini tren yang telat Aku ikuti lhawong udah kelas 6 kok baru ikut TPA, asik juga hlo walau awalnya minder yang lain udah bisa baca Al Qur'an eh Aku baru iqro 1 tapi mas pardi tetap mengajari dengan sabar walaupun kami sering menjahilinya, biasanya Aku yang menjadi biang membolosnya teman-teman hehe apalagi kalau bukan buat maen PS sama kartu Yugioh
Wah masih banyak... tapi cukuplah untuk sedikit nostalgia sebagai anak kampung hehe Ayo kembali bekerja...
Sunday 18 March 2012
I'm Not Introvert
Saturday 17 March 2012
Aksesibel Pendidikan Bagi Difabel
Sosialisasi Poster |
Penyandang cacat atau difabel masih dipandang sebelah mata di di dunia pendidikan Indonesia, tidak jarang kita temui seorang anak tunanetra tidak bisa melanjutkan pendidikan di institusi pendidikan formal hanya karena pihak sekolah tidak sanggup menerima anak trsebut dengan berbagai dalih, padahal mungkin saja anak tersebut memiliki kemampuan akademik yang tak jauh beda dengan anak yang 'normal'
Monday 5 March 2012
Tiga Kunci Sukses ala Anak PA Ibadah Bunda
Hey, kawan aku bicara seperti ini bukan karena aku sok pintar atau sok menggurui, jadi jangan buru-buru melihat notifikasimu rehat sejenaklah di notes ku :P
Selesai berbuka dan shalat maghrib di masjid kampus UGM (maskam) aku dan Jojon berniat makan lagi soalnya ta’jil di maskam tidak sesuai kebutuhan standar, maka berangkatlah kita ke warung langganan dekat kost.
Di sepanjang jalan depan maskam kearah barat terlihat lautan pedagang makanan dan minuman yang menggelar lapaknya, konsumen muda mudi bertebaran di sepanjang jalan tanpa mengenal apa itu mahram apa itu khalwat
“wahh pak sing tuku akeh tenan” ucap Jojon
“tapi raenek hijab neng lapak’e we…” kujawab seadanya sambil melihat dua pasangan muda mudi yang bermesraan di salah satu lapak batagor
“hwahaha nek enek hijab’e yo ra payu nho pak”
“lha ayo tho, tapi aku wedi nek bocahe iki enek induk semang’e” (lupa kata-katanya yapi intinya seperti itu jawaban Jojon)
“kui bocahe wes buko urung jon”
“mbuh wi, ketoke durung”
Tapi ketegaran dan doa orang tuanya membuat beliau berangsur pulih dari dunia autis “dengan pena dan kertaslah kita mampu menyelami luasnya dunia” kata beliau dengan semangat
Ada satu pesanku unbtuk anak anak pendamba kasih sayang itu “ menulislah maka kalian akan dikenang”
Aku bersyukur sekali bias bertemu mereka , tak ada raut sedih diwajahnya padahal aku tahu dibalik senyuman itu tertimbun jutaan rasa pedih akan kerinduan dengan orang tua, baca itu kak pinta salah seorang anak sambil menunjuk ke tembok sampingku disitu ada tulisan 3 kunci sukses
Tekun ibadah
2. Rajin belajar
3. Jujur
“nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu dustaan?”
Ditulis bulan Agustus 2011 @Jogja
Coretan Seadanya
Aku tak tau kenapa...
Padahal, Aku dilahirkan dengan cara yang sama...
(Ayah kenapa Aku berbeda)
Ketika Aku bicara tentang cinta, saat itulah Aku bicara tentang kehampaan. Bukan Aku tak punya rasa untuk menikmati setiap tetesan embun kalbu yang menyentuh hati, sekiranya hati ini selalu tertunduk malu untuk mengakui. Ya kawan Aku terlalu malu untuk mengakui tapi bukan berarti Aku harus membohongi setiap dentingan hati kala terusik oleh kasih dari Rabb yang Maha Lembut
Pandangan itu...
Pandangan yang sudah kerapkali menusukku...
Berkali-kali...
Bukan benci...
Tapi...
Pandangan yang seakan merendahkan, Apa Aku harus berburuk sangka? Tidak, karena dengan pandangan itu mereka bisa tertawa. Mereka tidak tertawa denganku tapi... Ah sudahlah mungkin mereka memang butuh hiburan
Apa yang lucu dariku?
Aku bukan pelawak, juga bukan penghibur
Apa Aku badut?
Tidak, Aku hanya setitik embun
Semilir bayu di semenanjung kalbu
Menunggu lentera yang kian redup
Aku rindu... dengan masa kecilku. Saat dimana diri tak berpikir bagaimana harus hidup sendiri di kemudian hari
Intermezzo...
Istri, masih adakah yang melihat fisik suaminya?
Istri, bagaimana jika sang suami tidak bisa mengendarai sepeda motor?
Istri, bagaimana jika sang suami hanya bisa mengendarai sepeda kayuh?
Istri, bagaimana jika sang suami hanya bisa memandangnya dari dekat?
Istri, bagaimana jika sang suami selalu memintanya membacakan koran dipagi hari untuknya?
Istri,bagaimana jika sang suami selalu menjadi bahan ‘hiburan’ orang lain?
Sanggupkah sang istri menjadi mata bagi sang nakhoda untuk mengayuh biduk yang berlayar?
Sanggupkah sang istri menjadi awak dari sang nakhoda dikala prahara badai mengguncang biduk kecil itu ?
Tapi...
Aku tak se-egois sang nakhoda itu kawan...
Aku tak akan rela jika sang istri berpontang-panting seperti itu
Aku tak akan rela jika sang istri menderita karenanya
Aku tak akan rela jika sang istri berpeluh karenanya
Tapi bagaimana?
Sang senja kini kian menampakkan sang malam
Siapa yang akan menjadi penerang?
Hidayah-Nya tentu akan selalu membuat hati sang embun selalu berpijar
Lalu?
Istri yang shalehahlah yang akan menjadi lentera di kala senja berlalu
Ya kawan, istri yang shalehah
Itulah jawabannya..
”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”. - Q.S An Nur ayat 26
Dari Abu Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,“Dunia ini adalah perhiasan/kesenangan dan sebaik-baik perhiasan/kesenangan dunia adalah wanita shalehah''(HR. Muslim: 3649,Nasai,Ibnu Majah)