When You Love Someone, Just Be Brave To...
Kill your love...
Menyukai dan disukai adalah dua kutub yang saling mempengaruhi ketika keduanya bertemu. Bohong jika seorang laki-laki tidak pernah berharap bisa mencintai seorang wanita bahkan ketika ia masih bocah. Cinta bukan melulu soal usia, cinta adalah bagaimana kamu bisa menaruh harapanmu pada seorang wanita yang mampu merobohkan sikap liarmu haha
why i must kill my heart when someone who called love was coming to me?
Aku hanya ingin orang yang aku cintai bisa tersenyum bahagia
dan Aku terlalu takut jika dia bersamaku
justru akulah yang akan membuatnya bersedih
aku tidak ingin membunuh senyuman dari seorang wanita yang aku kagumi
lebih baik aku membunuh perasaan diri
menguncinya rapat-rapat dan menguburnya jauh di dalam kesunyian
dan melihat senyum itu dari kejauhan
Jangan kira pemikiran ini datang dari remaja tanggung yang galau. Saya sudah melakukan hal itu jauh sebelum saya mengenal apa itu cinta. Emang cinta itu apa? haha
Nanti akan saya ceritakan satu per satu bagaimana saya bisa melakukan hal bodoh itu berkali-kali.
Saat menulis pos ini pun saya sedang dalam tahap memegang kunci dam kotak
apakah saya harus memasukkan perasaan itu lagi ke kotak dan menguburnya dalam-dalam atau kah sebaliknya
Meletakkan kunci dalam kotak dan menghancurkannya
sesungguhnya bagaimana sih rasanya dicintai?
Friday 3 July 2015
Agoraphobia?
Dulu sering sekali dimarahi bapak karena dianggap kuper dan tidak mau dolan
Agoraphobia adalah salah satu jenis phobia yang biasanya dialami oleh seorang introvert. Orang memiliki agoraphobia memiliki kecenderungan takut pada keramaian, baik di lingkungan yang baru dikenal maupun lingkungan yang sudah biasa dijumpai. Efek dari agoraphonia ini bermacam-macam pada setiap orang, misalnya detak jantung semakin cepat, berkeringat dingin, pusing, badan menjadi kaku, dan lain sebagainya.
Saya mungkin bisa dikatakan sebagai salah satu orang yang mengalami phobia ini. Saya paling tidak suka dengan situasi keramaian dimana di sana banyak sekali orang. Satu contoh ketika saya dipaksa ikut ke mall oleh kakak, baru masuk di basement saja saya sudah uring-uringan "Banyak banget orangnya" untuk berjalan saja rasanya sangat berat ditambah efek tekanan batin yang kuat membuat keringat mulai bertebaran meskipun di sana ada banyak AC. Lain di mall,
Mall memang lingkungan yang asing bagi saya, namun bukan berarti saya bisa tenang di lingkungan yang sudah saya kenal. Di sekolah atau bimbel arau bahkan masjid pun saya juga mengalami hal yang sama.
Bukan berarti dengan kondisi ini saya termasuk antisosial. Memang teman saya tidak banyak, namun saya menganggap yang sedikit itu sangat berarti. itulah kenapa ketika lulus SD,SMP, dan SMA saya merasakan begitu kehilangan teman saya. Dan saat itulah saya mulai sadar untuk mulai membuka diri, berdamai dengan lingkungan, dan mencoba berbagai hal baru di dunia luar. Sudah lelah saya dicap sebagai anak kuper oleh orang tua saya.
Saya memutuskan bahwa mulai lulus SMA saya harus bisa melawan diri sendiri.
Agoraphobia adalah salah satu jenis phobia yang biasanya dialami oleh seorang introvert. Orang memiliki agoraphobia memiliki kecenderungan takut pada keramaian, baik di lingkungan yang baru dikenal maupun lingkungan yang sudah biasa dijumpai. Efek dari agoraphonia ini bermacam-macam pada setiap orang, misalnya detak jantung semakin cepat, berkeringat dingin, pusing, badan menjadi kaku, dan lain sebagainya.
Saya mungkin bisa dikatakan sebagai salah satu orang yang mengalami phobia ini. Saya paling tidak suka dengan situasi keramaian dimana di sana banyak sekali orang. Satu contoh ketika saya dipaksa ikut ke mall oleh kakak, baru masuk di basement saja saya sudah uring-uringan "Banyak banget orangnya" untuk berjalan saja rasanya sangat berat ditambah efek tekanan batin yang kuat membuat keringat mulai bertebaran meskipun di sana ada banyak AC. Lain di mall,
Mall memang lingkungan yang asing bagi saya, namun bukan berarti saya bisa tenang di lingkungan yang sudah saya kenal. Di sekolah atau bimbel arau bahkan masjid pun saya juga mengalami hal yang sama.
Bukan berarti dengan kondisi ini saya termasuk antisosial. Memang teman saya tidak banyak, namun saya menganggap yang sedikit itu sangat berarti. itulah kenapa ketika lulus SD,SMP, dan SMA saya merasakan begitu kehilangan teman saya. Dan saat itulah saya mulai sadar untuk mulai membuka diri, berdamai dengan lingkungan, dan mencoba berbagai hal baru di dunia luar. Sudah lelah saya dicap sebagai anak kuper oleh orang tua saya.
Saya memutuskan bahwa mulai lulus SMA saya harus bisa melawan diri sendiri.
Subscribe to:
Posts (Atom)