Hey blog , saat menulis ini aku baru saja di ciduk mobil patroli UGM . Tapi tunggu dulu jangan dikirain aku ini tertuduh jadi tersangka teroris yang berencana meledakkan portal gate UGM itu hehe
honestly , aku sering kali melihat para gepeng(gelandangan dan pengemis), PKL, Pengamen atau orang yang diangkut ke mobil patroli karena meresahkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Tentu mereka di angkut bukan tanpa alasan seperti halnya aku yang kini sedang berada diantara kerumunan satpam-satpam
Kebetulan hari ini kuliah libur karena dosennya rapat BTW kalo dipikir kok kayak anak sekolahan ya , saat ditanya Ibu “kenapa pulang pagi nak?” jawabannya kalau “ada yang meninggal” pasti “gurunya rapat buk” ah lupakan bagian yang tidak penting ini, lepas dari FIB aku dan teman-teman Sasindo pergi ke pelataran pedestrian GSP bukan untuk demo tapi untuk latihan pentas etnika yang kemarin dapat komen pedas dari bang kobe si gondrong saat gladi bersih
Semuanya pada latihan dan seperti biasanya aku hanya sebagai simpatisan alias penonton hehe . “zan beli air ya buat teman-teman” pinta Dwi “sekalian permen” timpal bagus. Dengan senang hati (karena ga ada kerjaan) aku iyakan saja, dengan semangat 45x2=90 aku meluncur ke kopma.
Kukayuh sepeda dengan kecepatan rata-rata air sambil memicingkan mata karena silau men... melewati boulevard semuanya masih seperti biasanya sampai terlihat pintu portal gerbang tiba-tiba perasaan jadi ga enak rasanya seperti ada yang mengganjal di perut , bukan karena apa tapi memang aku belum makan. Langit berubah mendung, burung berhenti berkicau angin bertiup pelan, bumi gonjang ganjing gunung gunung terlempar seperti anai anai tiba-tiba bruuukk...............!
yes. Aku jatuh dengan aduhai setelah mengumpulkan nyawa yang berserakan aku mencoba melihat ke belakang ternyata aku tadi menabrak portal hehe maklum aku ga lihat kalau disitu ada portal. Yang aku herankan adalah mas-mas satpam itu pada ketawa terbahak-bahak dan ada juga mas satpam yang melihat dengan iba, bukan ke arahku tapi ke arah portal gate yang terlihat agak bengkok, hanya satu orang yang menghampiriku dan menanyakan “gimana mas ga apa apa to?” dia adalah kakektuayangenerjik (begitulah aku menyebutnya) tapi aku acuh saja karena sudah tidak fokus aku berpikir kakek itu hanya akan meramaikan parade guyonan ini saja
Singkat cerita mas satpam menahan KTMku , dengan pasrah aku serahkan barang berharga itu “nanti diambil di kantor ya” ah ternyata semudah itu prosesnya, dengan tenang aku melanjutkan perjalanan ke kopma. Sampai di kopma ternyata mas satpam tadi mengejarku dengan megapro birunya “mas ikut ke kantor sekarang ya” tanpa curiga aku pun mengikuti doi
sampai di Kantor satpam (di selatan maskam) aku disuruh nunggu seseorang yang mengurusi bagian peralatan. Dengan sabar aku menunggu yang bersangkutan beliau adalah seorang ibu dan bapak yang tidak aku tahu namanya tapi dari apa yang dibicarakannya mengindikasikan akan ada sesuatu yang berhubungan dengan penggantian dan itu artinya harus berhubungan dengan uang dan uangnya pun tidak sedikit karena portalnya dibenderol dengan harga 2,5 juta (hasil menyimak obrolon mereka yang jelas jelas menyinggungku) dengan gundah dan istighfar yang tak hentinya membasahi bibir (ciieee....) aku sudah berspekulasi seandainya disuruh mengganti akan aku jual HP dan Sepedaku itu tentu dengan tanpa izin orang tua. Pertolongan Allah itu dekat kawan
Bagian peralatan tidak mau bertanggung jawab (padahal udah nunggu sampai lumutan) akhirnya kasus diserahkan ke kantor satpam utama, oke aku menunggu lagi disini. Di ruang 3 x4 meter aku duduk bersama satpam-satpam dengan berbagai tipe, ada yang sedari tadi tertawa terbahak bahak melihatku ,ada yang sok sibuk dengan HT ada yang sibuk membahas utang dan gaji golongan 2A yang tak kunjung naik. “kenapa kok bisa nabrak mas kan ada tandanya?” tanya mas satpam 1 “nggak lihat pak” jawabku dengan sok cool padahal dari tadi pusing mikir penggantian biaya itu. Pertolongan Allah itu dekat pada hamba-Nya kawan
ternyata ini kantor juga tidak bisa mengurusi kasusku akhirnya mas satpam 2 mengusulkan untuk merujuknya pada pak mustofa (siapakah dia???)jeng jeng....
Mas kita ke pak mustofa ya sekarang, sepedaya diangkut ke mobil aja. Nah inilah pertama kalinya aku mera bak seperti tersangka yang siap menghadapi pengadilan tinggi di rektorat. Untuk sampai ke rektorat ternyata harus melewati kerumunan anak-anak sasindo yang sedang berlatih tadi wuiihhh asiik bisa pamer nih Fauzan pergi bawa sepeda pulang bawa mobil 'patroli'' dengan diapit dua mas satpam aku ditanya “ kok bisa nabrak mas?” fiuuh ya sudahlah jujur saja apa adanya ?saya beneran ga lihat pak” desakku “kenapa?”, “saya tunanetra sebelah + glaukoma cogenital” males juga menjelaskan hal ini tapi mau bagaimana lagi. Pertolongan Allah itu dekat pada hamba-Nya kawan
sampai di rektorat aku merasa sedikit tenang karena rasa bangganya bisa masuk ke gedung yang tiap hari aku lalui ini. Istighfar.... sebentar lagi ketemu pimpinan keamanan nuih... cemungudh eaa
saat menaiki tangga ke lantai dua mas satpam berlari mengejar dan berbincang dengan teman satpamnya yang ada disampingku “ada saksi kunci, ada saksi untuk pembelaan masnya ini” aku tak begitu menghiraukannya coz bagaimanapun juga kalau udah UGM pasti ujung ujungnya mesti membicarakan masalah uang. Pertolongan Allah itu dekat pada hamba-Nya kawan
yup sampailah aku di ruang pengadilan (lebay) . Aku duduk disamping pak mustofa dan dua mas satpam tadi. Pak mus langsung menjudge dengan membicarakan soal peraturan jika ada aset kampus yang dirusak pihak intern atau ekstern maka ia wajib mengganti (nah loe Zan...2.5 juta makan apa kamu) . “tapi pak masnya ini punya sedikit hambatan fisik yang bla bla bla” mas satpam 1 membela “iya tapi itu sebuah konsekuensinya”. Mas satpam 2 mempersilahkan seorang kakek kakek yang tidak asing bagiku oh noo... itu kakek yang tadi menolongku. Pertolongan Allah itu dekat pada hamba-Nya kawan
Jadi begini mas, lanjut pak mustofa, itu portal gate namanya **** (sensor) kami beli dari Itali yang kualitasnya bisa mas cari di internet dan itu bisa ribuan kali buka tutup, untuk harga ada di kisaran 3.5 juta WHATS.. SAYA BUKAN MAU BELI LAGIAN KOST SAYA TIDAK MEMBERLAKUKAN KIK . MasyaAllah kok jadi 3.5 juta mahal bagey untulk satu portal itu. Pertolongan Allah itu dekat pada hamba-Nya kawan
Kakek tadi langsung angkat bicara , “masnya ini tidak sepenuhnya salah karena beberapa meter sebelum masnya ini keluar, portal masih terbuka dan saat masnya pas di tengah tiba-tiba portalnya ditutup entah itu ada faktor kesengajaan atau tidak tapi kenapa yang disitu pada ketawa dan bla bla bla” beliau menjelaskan befitu apik dan hebatnya kakek tadi juga tau kondisi fisikku. Pertolongan Allah itu dekat pada hamba-Nya kawan
Ya sudah berhubung dengan alasan kemanusiaan maka mas hanya saya nasihati untuk lebih berhati hati kata pak mustofa, kakek tadi juga mengatakan hal yang sama dan mas satpam hanya tersenyum. Alhamdulillah KTMku kembali tanpa harus keluar uang 3.5 juta sungguh pertolongan Allah itu dekat pada hamba-Nya
Itulah kawan , Allah menegurku sekali lagi untuk tidak menganggap remeh dan suudzon pada orang lain yaitu pada satpam dan kakek tadi
Astaghfirullah sampai di kost aku baru ingat ada amanah untuk membelikan air dan permen untuk teman-teman.................................bingung