Selalu Jaga Amanat Ilmiah Kawan!!! Tiga Kunci Sukses ala Anak PA Ibadah Bunda | CORETAN KEHIDUPAN

Monday, 5 March 2012

Tiga Kunci Sukses ala Anak PA Ibadah Bunda

Hanya Tulisan Lepas di Malam Hari :p

Pernah ga sih berpikir kapan kita mati? Pasti pernah kan? Apalagi saat kita melayat di tempat saudara, tetangga atau pun teman kita sendiri, pasti nuansa khusyuk akan penyesalan sangat terasa . itulah salah satu faedah dari takziyah , pernah kah kiita ingat sabda Rasulullah “perbanyaklah kalian mengingat kematian, sesungguhnya itu akan membuat hatimu tenang”

Hey, kawan aku bicara seperti ini bukan karena aku sok pintar atau sok menggurui, jadi jangan buru-buru melihat notifikasimu rehat sejenaklah di notes ku :P

Selesai berbuka dan shalat maghrib di masjid kampus UGM (maskam) aku dan Jojon berniat makan lagi soalnya ta’jil di maskam tidak sesuai kebutuhan standar, maka berangkatlah kita ke warung langganan dekat kost.

Di sepanjang jalan depan maskam kearah barat terlihat lautan pedagang makanan dan minuman yang menggelar lapaknya, konsumen muda mudi bertebaran di sepanjang jalan tanpa mengenal apa itu mahram apa itu khalwat

“wahh pak sing tuku akeh tenan” ucap Jojon

“tapi raenek hijab neng lapak’e we…” kujawab seadanya sambil melihat dua pasangan muda mudi yang bermesraan di salah satu lapak batagor

“hwahaha nek enek hijab’e yo ra payu nho pak”

Aku disini tidak mempersoalkan ada tidaknya hijab di lapak makanan tersebut hehe pasti aneh juga ka nada abang tukang siomay khusus cowok atau Mok Lotis khusus cewek. Ahh lupakan itu. Lautan makanan sini sama sekali tidak membuat nafsu makanku bertambah.

Perjalanan kembali dilanjutkan , hiruk pikuk yang membuatku jengkel tadi berangsur berkurang hingga kita sampai di lampu merah jalan kaliurang. Sudah tiga kali disini kita bertemu dengan anak jalanan yang berbeda-beda tapi rata rata umur mereka sama yaitu sekitar 5-10 tahun. Disisa-sisa menit lampu merah dia berkeliling kesetiap pengendara kendaraan sambil meminta-minta. Seketika rasa laparku hilang

Kita bawa ke panti yo Jon” pintaku pada Jojon

“lha ayo tho, tapi aku wedi nek bocahe iki enek induk semang’e” (lupa kata-katanya yapi intinya seperti itu jawaban Jojon)

“kui bocahe wes buko urung jon”

“mbuh wi, ketoke durung”

Belum sempat dia sampai ke kendaraan kita, lampu merah sudah berganti hijau. Hmm benar-benar pemandangan yang kontras sekali dengan yang di depan maskam tadi , jadi “nikmat Tuhanmi yang mana yang kamu dustakan?”

Sampai di warung langganan ternyata kita sudah lupa dengan klise-klise kejadian tadi, niat awal hanya minum teh karena prihatin eh sudah di depan nasi dan lauk jadi berubah deh, kita malah makan banyak disitu hmm…. Seperti inilah manusia jaman sekarang , menyadari dapat teguran dari Allah sebentar saja udah lupa lagi dengan niatnya. Benar-benar contoh manusia yang lemah “orang yang kuat bukan mereka yang pandai berkelahi tapi mereka yang mampu mengendalikanhawa nafsunya”

# kunci sukses dari PA Ibadah Bunda

3 Agustus kemarin kebetulan aku dan teman teman dari senyum community mengadakan acara workshop creative writing di Panti Asuhan Ibadah Bunda jogja. Di workshop tersebut hadir seorang pengisi acara (saya lupa namanya yang pasti dia termasuk salah satu penulis kondang) yang menceritakan bahwa dulu waktu kecil beliau adalah anak yang memilki kebutuhan khusus yaitu autis

Tapi ketegaran dan doa orang tuanya membuat beliau berangsur pulih dari dunia autis “dengan pena dan kertaslah kita mampu menyelami luasnya dunia” kata beliau dengan semangat

Ada satu pesanku unbtuk anak anak pendamba kasih sayang itu “ menulislah maka kalian akan dikenang”

Aku bersyukur sekali bias bertemu mereka , tak ada raut sedih diwajahnya padahal aku tahu dibalik senyuman itu tertimbun jutaan rasa pedih akan kerinduan dengan orang tua, baca itu kak pinta salah seorang anak sambil menunjuk ke tembok sampingku disitu ada tulisan 3 kunci sukses

Tekun ibadah

2. Rajin belajar

3. Jujur

“nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu dustaan?”

Ditulis bulan Agustus 2011 @Jogja

Related Posts by Categories

0 comments: