Bukan pernyataan dari dosen yang kubayangkan tapi rasa penasaranku pada bagaimana visualisasi novel tersebut yang menurutku ada sesuatu yang janggal dan perlu klarifikasi dari penulisnya karena hal tersebut sangat penting dan jika salah ditafsirkan pembaca akan mempunyai efek domino dimana pembaca mengamalkan hal tersebut (baca pada bagian dimana santri ikhwan tidak shalat jamaah di masjid pada shalat Subuh, Dzuhur dan Asar)
terlepas dari hal tersebut pak dosen juga menyinggung tentang orang padang dan budaya matrilinealnya (terpisah dari topik negeri 5 menara) hmm rasanya Aku banyak belajar tentang budaya padang dari kelas ini ditambah ada beberapa teman asli dari padang bahkan ada rumah makan baru di depan kost yaitu masakan padang*ga nyambung. sebenarnya sudah lama Aku ingin tahu tentang padang hm.. mungkin melayu yang Aku maksud, bermula dari 4 novel tetralogi laskar pelangi, film merantau dan yang terakhir negeri 5 menara. 1 yang bisa kusimpulkan "masakan padang itu mahal"
"atau ada yang mencintai gadis padang?" >>skip
Sepulang dari kuliah langsung kubuka youtube nyari tahu tentang negeri 5 menara, lumayan ada trailernya oke lets buffer....hmm sekilas mirip sang pemimpinya andrea hirata yang tak lepas dari seorang anak lelaki melayu yang punya mimpi dan ambisi besar dan tentu saja merantau di pulau jawa
Man jadda wajada, begitulah sambutan yang diberika di trailernya, akan lebih pas lagi kalau ditambah insyaAllah :D Alif itulah namanya persis seperti penghuni baru wisma yang berasal dari madiun, seorang laki-laki lulusan MTS yang ingin meneruskan studinya di sekolah negeri karena ia ingin menyaingi rivalnya sebagai murid berprestasi tapi orang tua berkehendak lain, Alif tidak boleh masuk sekolah umum ia harus meneruskan studinya ke madrasah juga, dengan hati yang tak menentu ia justru memutuskan pilihan yang membuat bingung orang tuanya yaitu menjadi santi di pondok madani jawa timur dan itu artinya ia harus merantau
disinilah mimpi-mimpi Alif diperjuangkan, dan menara masjid itu menjadi saksi atas azzamnya juga 4 temannya yang lain
***
suatu sore di kamar...
"Zan kita buat novel yuk?" ajak mas W TPHP satu angkatan denganku, kulihat dia memegang novel negeri 5 menara yang kuletakkan di rak buku, Aku rasa akan lebih baik dari Alif jika kita bisa melewati ini dengan baik dalam kurun waktu kurang dari 4 tahun, kita juga berlima dari daerah yang sama mempunyai mimpi-mimpi yang dahsyat dan satu lagi yang membuatku ingin menulisnya, "kitab di tangan kananku dan diktat di tangan kiriku" timpal mas W "ya benar"
Apa yang tidak mungkin? jika Allah meridhoinya. mas S mantan penghuni kamarku sekarang ia berhasil sampai di Al madinah padahal ia mendapatkan hidayah saat kuliah di sini setelah sebelumnya menjadi anak gaul, mas R yang jadi mudir wisma bahkan baru tertarik mempelajari islam saat kelas 2 SMA sekarang beliau sering mengajar terutama bahasa arab lalu mas A mantan penghuni kamar sebelahku sekarang melanjutkan kuliah di KSA dan sudah menjadi ustadz yang sering mengisi kajian-kajian.itu pun belum ikhwan-ikhwan dari wisma lain jadi...saatnya bergerak
Semoga mimpi-mimpi kita diridhoi Allah ta'ala, man jadda wajada insyaAllah , disinilah di beranda madinah ini mimpi-mimpi kita diperjuangkan
0 comments:
Post a Comment