Selalu Jaga Amanat Ilmiah Kawan!!! Obrolan Dengan Bapak J | CORETAN KEHIDUPAN

Tuesday 10 January 2012

Obrolan Dengan Bapak J


Siang ini setelah mengumpulkan tugas take home mata kuliah agama Aku berencana ke maskam karena waktu sudah hampir memasuki dzuhur, Udara begitu terik hari ini dengan sedikt ditambah keluhan karena melihat nilai UTS yang kurang maksimal Aku berjalan dengan malas sekali


Alhamdulillah pas sampai di maskam tepat dikumandangkan adzan dengan agak terburu-buru berjalan ke shaf pertama sebelah kanan. Kemudian datang seorang kakek dengan baju batik sambil membawa tongkat berdiri di sebelahku, kupikir kakek itu sudah tidak mampu menopang tubuhnya seperti kebanyakan kakek kakek seusianya tapi “mas ini masjidnya kan?” tanya beliau, aku heran sekali maskam segede ini kan sudah jelas sekali lalu kuperhatikan tongkat itu sudah ditekuk seperti tongkat portable. Aku baru sadar kalau tongkat putih itu adalah tanda bagi orang yang tunanetra

Aku tidak berbicara sedikit pun dengan kakek itu karena masih terkejut, heran dicampur rasa kagum , banyak pertanyaan yang seketika menyergapku “bagaimana bisa ini itu???”

Selesai shalat aku beranikan untuk ngobrol dengan kakek itu, dengan sedikit perkenalan aku membuka pembicaraan. Bapak J(di inisialkan karena menyangkut privasi) begitulah beliau memperkenalkan diri, beliau ternyata tinggal di Bantul. masya Allah dari Bantul sampai ke Maskam UGM beliau naik bus umum “ah gampang sudah ada caranya kok dengan pendengaran dan perasaan” Begitulah beliau menceritakannya dengan antusias sambil menepuk lenganku.

Hebatnya lagi bapak J ini tidak mau mengalah dengan kondisinya yang tunanetra. hal itu ia buktikan dengan membuka usaha panti pijat di kampungnya sana

“wah bleh minta dipijat nih hehe?” tapi aku sadar kalau tidak bawa uang hehe

Beliau juga berhasil mengantarkan anaknya bekerja di Malaysia , awalnya kupikir dia pasti seorang TKW “ kerja di bidang marketing, kalau mau aku jadikan dia buat kamu” canda beliau hehe bapak bisa aja neeh jadi galau nih Aku

Aku juga sedikit curhat dengan beliau tentang masalahku, dengan semangat beliau memotivasiku dengan memintaku untuk selalu berdoa dan shalat meminta kepada Allah, akhirnya kami saling mendoakan.

Aku masih bingung kenapa beliau repot-repot sampai ke Sleman, subhanallah beliau hanya menjawab untuk menebarkan doa pada orang yang membutuhkan begitulah katanya. Jangan salah ia anti meminta-minta(ngemis) , ditengah obrolan ada orang yang memberinya uang lantas aku tanya “rasanya gimana pak?” beliau menjawab kalau ia merasa biasa saja karena kita pun tak tau darimana Allah memberikan rezeki dan bapak juga tidak berniat untuk meminta-minta lanjut beliau

Setelah obrolan itu kita saling berpamitan. Semangatku yang tadi sempat down kembali terisi dengan energi baru, lihatlah kawan, seorang bapak yang sudah ditinggal istrinya dan dua anaknya ke kehidupan yang abadi dan hanya ditemani satu anak yang sekarang sudah jauh di Malaysiabeliau tetap semangat dalam menatap hidupnya. Lihatlah kawan betapa kekurangan bukanlah untuk diratapi tapi untuk dihadapi .Lihatlah kawan orang yang lebih membutuhkan doa kita justru dia melelahkan diri untuk mendoakan orang lain

Jadi masihkah kita mengeluh? Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan???

Related Posts by Categories

0 comments: