
" Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk ke-benaran dan saling menasihati untuk kesabaran (QS 103 : 1-3 )
Sore hari ini terasa agak mesra karena gerimis di kota ilmu begitu sejuk. Sepulang dari kampus (bukan untuk kuliah tapi … bisa kalian baca disini) badan terasa capek tapi tugas ternyata masih menumpuk “Zan ngambil box kertas untuk buletin?” komando mas Ramdan , dengan agak malas aku boncengan dengan Mahe untuk ngambil plus ngantar kertas ke percetakan fiuuhh sampai di kost “Zan laporan keuangan kemarin sudah kan? Buruan di kirim” tanya bang Adul “iya tapi ana belum makan!!” hmm jadi ingat sesuatu “itulah okenya bodrex bisa diminum kapan saja”
Memang benar burjo is the spirits of anak kost, dengan kekuatan sepiring nasi sarden aku siap bekerja siang malam (kayak iklan apa hayo hehe)
Adzan maghrib sudah dikumandangkan mas takmir dari distrik MSG. Waktunya kajian MSM ahkamul masjid di masjid al mukmin , sebenarnya aku baru pertama kali ikut kajian rutin ini coz memang ane bukan santri MSM :P hehe daripada nganggur di kostan mending manfaatkan waktu, jadi teringat kata kata mas Ferdy tadi pagi “kenapa Allah bersumpah demi waktu?” karena memang begitu mulianya waktu yang diberikan Allah
Materi hari ini tentang larangan membangun masjid dengan berlebihan karena bisa jadi merupakan bentu tasyabuh dengan Yahudi dan Nasoro, sehingga kita di perintahkan untuk membangun masjid dengan sederhana
dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah bersabda “aku tidak diperintahkan untuk meninggikan masjid”
Dan tidak akan tegak hari kiamat sampai seseorang saling membanggakan masjidnya.
Ditengah kajian Aku yang sedikit mengantuk karena efek dari burjo tadi iseng melirik ke belakang dan … subhanallah ternyata yang datang cukup banyak juga dan yang paling membuatku heran adalah mereka kebanyakan anak-anak SMA , dari seragamnya yang masih melekat lusuh tergambar guratan wajah-wajah yang begitu semangat akan menuntut ilmu seakan semangat akan kehausan mereka akan ilmu mampu mengalahkan dinginnya hujan gerimis di luar
Aku berpikir sejenak, bagaimana mungkin mereka bisa semangat seperti itu dan mereka ternyata tak sekali atau dua kali menghadiri majlis ilmu di sekitaran UGM , sering aku melihat mereka tentu saja masih dengan seragam SMAnya. Dada rasanya sesak jika membandingkan kondisi mereka dengan kondisiku waktu SMA dahulu yang sangat bertolak belakang, mereka begitu tekun menuntut ilmu sedangkan aku?? apa itu majlis ilmu saja masih terdengar asing ditelinga
Ya akhi Menuntut ilmu itu pahalanya begitu besar:
“Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat. (Dari hadits yang panjang riwayat Muslim)
“Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada dalam sabilillah hingga kembali.” (HR. Tirmidzi, hasan)
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.Muslim)
Memang akan selalu ada rasa penyesalan jika kita tidak pandai memanfaatkan waktu, tapi bukan berarti kita harus pesimis karena apa?karena kita masih diberi kesempatan untuk bersegera menuju jalan ad dienul haq sungguh beitu mahalnya hidayah Allah , ya akhi ingatlah sabda Rasulullah “Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan maka Allah akan pahamkan dia dalam (masalah) dien (agama).” (HR.Bukhari)
Aku teringat motivasi dari pak Rajendra waktu awal awal di Jogja “kalian dalah mujahid-mujahid muda” beliau menepuk pundakku sambil tersenyum . Subhanallah alangkah indahnya seorang pemuda yang hidup dalam ketaatan pada Allah, ia akan mendapatkan naungan di hari yang tiada naungan selain dari-Nya
wasiat ustadz Armen “alangkah hebatnya sebuah negeri yang pemudanya tumbuh dalam ketaatan, seorang mahasiswa menghafal al qur'an , menghafal hadits arba'in subhanallah”
0 comments:
Post a Comment