Kucoba langkahkan kaki ke sudut ruangan yang terlihat temaram hanya diterangi lampu tidur saja, perlahan aku mendekati pintu yang terasa dingin dikulit, langkahku terhenti didepan dua tubuh yang sedang tertidur damai ,ya itu adalah kedua orang tuaku. kupandang wajah bapak yang sungguh tak pernah diperlihatkannya saatdi hadapanku . wajah yang polos serasa tidak ada beban yang menanggungnya, bunyi nafas yang teratur seirama dengan tarian denyut nadinya. keriput-kerioput dikeningnya seakan hilang larut oleh kedamaian mimpinya oh bapak adakah engkau memimpikan aku yang rindu akan kehangatan kasih saying ini
Pandanganku beralih kesosok yang meringkuk dalam selimut coklat yang sudah tua mungkin sudah setua yang memakainya. baru aku sadari ibuku sangat cantik sungguh tak ada kesemuan di wajahnya yang ada hanyalah raut muka yang penuh kedamaian. terbesit lagi kata-kata dihati "akankah selamanya aku bisa mel;ihat mereka seperti ini?” "huwallah huallam bisowabb
Aku langkahkan kakikui lagi kearah sebuah ruangan kecil yang lagi-lagi trerlihat temaram , langkahku mulai terhuyung tapi mata ini tetap saja enggan menyerah, semakin dekat aku dekati ruangan itu telingaku semakin tidak beres seakan ada frekuesi audiosonik yang berirama berbisik ditelinga. Abangku sudah tidur tapi alunan lagu di ponselnya masih menyala.kudekati ponsel itu sepintas "when i look into your eyes" itulah suara yang berbisik di telingaku. aku pandangi wajah abangku yang biasanya selalu terlihat riang kini kesan itu sirna yang terlihat hanyalah sosok lelaki yang sudah matang lahir dan batin dengan segala kelelahannya. Tak kusangka selama ini kau menutupi hal itu dariku hanya agar aku tidak merasakan beban hidupmu. Kau yang selalu membanggakanku dan kau juga yang selalu menutupi kesalahanku bahkan kau tak pernah melihat kekurangangku.teringat lagi masa lalu saat denganmu makin membuatku tak berdaya.aku tak tahan untuk menangis .
Kali ini langkahku makin cepat kuarahkan ke wastafel kubasuh muikaku dan inilah pertama kali aku menangis sejak kematian nenek
Kini langkahku menuju sebuah ruangan lain yang agak luas, kali ini adalah adekku yang selama ini hanya kuanggap tak lebih dari trouble maker, kulihat wajahnya hmm wajah yang tetap saja masih aneh walopun saat tidur. kudekati dia dengan tenang , kubisikkan kata-kata ditelinganya "kau adalah adek yang terbaek vin" kukecup keningnya untuk yang pertama kali
Aku beranjak ke tempat semula, dipojok kamar yang dingin . kubuka lagi laptopku "ah ini dia" aku menemukan lagu yang aku cari "when i look ito your eyer" sambil memutar senandung itu aku buka lagi lembar dokumen word dan kali ini untaian kata telah terangkai,
Dengan berakhirnya lagu ini aku harap semua akan lebih indah pada waktunya
Amin
0 comments:
Post a Comment