Mimpi yang dulu sempat jadi rencana hidupku kini bisa kujalankan sesuai alur.
***************************************************************************
The Beginning of My Dream
Dua tahun lalu sebuah vonis dokter telah mengubah pandangan hidupku. Vonis yang sangat berat hampir membuatku merasa bak sampah di dunia. Ketakutan demi ketakutan dan segala bentuk kekhawatiran mulai bergelayut
Aku yang saat itu berada di titik masa remaja yang paling menyenangkan harus bergelut dengan sebuah monster. Ya. Monster yang kuciptakan sendiri di dalam alam bawah sadarku. Monster yang pelak selalu merajam hatiku. Ah bodoh sekali aku ini
Aku harus bangkit......
Aku harus berani........
Aku ini laki laki kenapa bisa sepenakut ini . aku harus menemukan motivasiku ,aku harus berani bermimpi dan aku harus menghancurkan monster itu, tapi bagaimana?
Jawabannya adalah menemukan motivasi dari orang lain karena didalam diri sudah tak tersisa harapan apapun
Aku memulainya dengan orang orang yang senasib denganku. Dari internet ternyata banyak sekali orang orang yang justru mengalami hal yang lebih berat dariku tapi mereka justru memiliki semangat juang yang tinggi
Orang pertama yang kubaca biografinya adalah Gita Sessa Wanda Cantika. Mungkin nama ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Gadis yang biasa dipanggil Keke ini mengidap Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak yang sangat mematikan
Tapi disisa sisa hidupnya, keke telah memberi banyak motivasi dan pencerahan bagi banyak orang yang membaca kisah hidupnya yang telah diadaptasikan di novel karya Agnes Davonar “Surat Kecil Untuk Tuhan”
Surat Kecil Untuk Tuhan

Keke

Setelah itu ada lagi , diantarany Dian Syarif, Blindman Jack dan kak Dimas Prasetyo mereka mempunyai kepedulian tinggi dengan orang yang punya kekurangan fisik maupun batin
Dian Syarif adalah orang yang benar benar membuatku tersentak “I THINK WOW….” Walaupun divonis menderita lupus tapi ia tetap tegar dan bahkan mempunyai Yayasan Syamsi Dhuha yang peduli orang orang dengan lupus dan low vision sepertiku
Dialah yang membuatku berani bermimpi untuk mempunyai sebuah Yayasan dan Panti Asuhan, entahlah kenapa jiwa sosialku benar benar membuncah sampai saat ini. So , kumasukkan harapanku itu ke dalam Planning A
Dian Syarif
Lulus SMA seharusnya pada senang, tapi aku justru takut karena aku berpikir akan sangat kesulitan di dunia perkuliahan karena memang kondisiku makin memburuk tapi aku tekatin aja untuk mendaftar program D3 keuangan perbankan di UNS karena desakan orang tua yang pesimis dengan SNMPTN ku
Ajaibnya aku bisa diterima disana, tapi aku justru makin galau karena aku merasa sangat tidak mampu dan hanya akan merepotkan jika toh aku mengambilnya. Disisi lain jurusan itu sangat berprospek. Fiuh……. Hampir seminggu aku tak bisa tidur malam
Akhirnya kuputuskan untuk emngambil jurusan itu dan melupakan mimpiku untuk bekerja di perusahaan penerbitan buku. Aku rela menjadi pegawai bank yang bahkan aku ragu bisa bekerja disana karena kondisi yang tidak memungkinkan
Say Bye to My Dream……
Aku teringat dengan notes yang dulu kutulis di FB “Sebelum Semuanya Terasa Gelap” , aku menulis di akhir notes kalau aku ingin mempunyai sebuah Yayasan Sosial dan Panti asuhan sebagai ladang amal dan disana pun aku bisa memperdalam hobi menulis dan berbagi kisah
Jogja, entah kenapa pikiranku tertuju kesana . aku mencari seluruh informasi tentang Panti Asuhan di Jogja via internet, ternyata banyak sekali
Tapi kenyataan betkata lain , didepan ada jalan yang sangat berprospek untuk kehidupan dunia.
Come Back For rhe Beginning
Saat memilih Universitas dan Prodi yang akan jadi targetku di SNMPTN aku langsung melirik Sastra Indonesia di UGM. Siapa juga sih yang ga bangga bisa masuk sana
Aku ikut SNMPTN hanya untuk sekedar mencoba karena akupun sudah memutuskan dengan terpaksa memilih UNS. Tapi tak apalah hehe
Ada banyak sekali cerita disini , mungkin aku akan menceritakannya lain kali. Singkatnya aku tak terlalu memperdulikan hasilnya
“Subhanallah wal hamdullilah” itulah yang terucap saat melihat pengumuman di internet.Ya. Aku bisa tembus di UGM dan itu sangat membuatku bangga
TAPI aku masih ragu untuk kuliah, sekali lagi aku mencari motivasi dari orang lain. Ketemulah aku dengan blog milik Dimas Prasetyo , anak Sastra Inggris UI yang walaupun tunanetra ia tetap berjuang untuk kuliah dan dia pun bisa lulus dan berkarya
Lewat obrolan dengan teman akhirnya aku bisa kontak dengan kak Dimas Prasetyo . aku banyak mendapat motivasi dari dia “gabung aja di komunitas kartunet di kartunet.com” itulah pintanya
Subhanallah disitus itu banyak karya tunanetra yang sangat apik. Kini pandanganku berubah lagi jika mereka bisa kenapa aku tidak
Aku ingin ke UI tapi jalur simak sudah lewat tanggal pendaftarannya, akupun bercerita dengan kak Dimas kalau aku ingin ke Jakarta. Ia memotivasi “kita akan siap menunggu dan kalau ada apa apa bisa hubungi kok, keren itu sastra Indonesia UGM” .
Kejakarta adalah rencanaku untuk bertemu dengan kak Dimas dan Dian Syarif hehe tapi apa itu mungkin ya??
Okedeh, kuputuskan untuk mengambil Sasindo UGM.
Entah kenapa kini mimpi dan rencanaku mulai berjalan setahap demi setahap sengguh Allah Maha Memudahkan. Di UGM aku akan belajar serius untuk bisa cumlaude sekaligus untuk menuntut ilmu agama “kuliah sambil nyantri” begitulah kira kira maksudku. Selain itu aku akan berusaha mencari info panti asuhan dan yayasan social di lapangan lalu bekerja di penerbitan buku/ sebagai editor dan mulai menata rencana ke Jakarta. Aamiin sungguh manusia hanya bisa merencanakan dan Allah yang menentukan
1 comments:
Rasanya ingin membuncahkan semua rasa dan aura semangat setelah tahu perlahan bahwa mimpi itu perlahan tak lagi samar... jelas, sungguh dengan kuasa-Nya... Allohurrohman... -.-
Keep inspiring fauzan...
Post a Comment