Selalu Jaga Amanat Ilmiah Kawan!!! MENANTI KEGELAPAN | CORETAN KEHIDUPAN

Wednesday, 15 June 2011

MENANTI KEGELAPAN

Sebagian dari anda mungkin tidak perduli Siapa Aku, dan sebagian lainnya merasa kalaupun mengetahui siapa Aku, tidak akan berpengaruh pada kehidupan anda. Dan Aku yakin kalo yang anda pikirkan bisa jadi benar. Namun tetap Aku akan berbagi cerita mengenai jalan hidupku kepada anda

*********************************************************************************
Malam ini ternyata bulan purnama. Indah sekali subhanallah.. pikirku saat pulang dari shalat isya’, kupandang bulan itu lekat-lekat “berapa lama lagi?” batinku

SD Gayam 1 kelas 3 itulah awal aku mengenal kacamata, benda yang sangat asing bagiku bahkan aku tak pernah berpikir mau memakainya karena pasti terlihat culun sekali nanti. “minus 3” itulah kata ahli optic yang waktu itu aku temui

Bude sangat keget mengetahui hal itu betapa tidak, dia selama ini menganggap mataku itu indah karena berwarna biru bening dan belo ternyata udah minus 3.

Sejak TK sebenarnya aku udah miopi(rabun jauh) . bodohnya lagi aku selalu duduk di belakang karena gengsi aja kalo didepan cewek semua soalnya. Kalo bu guru nulis pertanyaan di papan tulis pasti aku bilang ke teman semejaku “heh tulisannya apa, bacain dong ntar aku kasih tau jawabannya” ya begitulah aku selalu simbiosis mutualisme dengan teman samping meja, uniknya lagi hal ini selalu terjadi sampai SMA

Kalo ada yang nanya “apa yang kamu takutkan dari ulangan besok??” jawabanku pasti “soalnya ditulis di papan tulis atau di kertas” itu aja yang ak khawatirkan alhasil nilai paling jeblokku adalah matematika karena 100% soal ditulis di papan

Kelas 1 SD , ritual maju mundur dari papan tulis sudah menjadi kebiasaan sampai guru pun ikut heran. Puncaknya di kelas 3, mulai saat itu aku pakau kacamata (sering dilepas dan sering pecah)

Sekarang kelas 3 SMA udah minus 8 tidak bisa ditambah lagi karena katanya ada kelainan kalau ditambah pun akan percuma.

Glaucoma, itulah yang kini menjadi sahabat setia sehidup sematiku tepatnya glaucoma kogenital. Merupakan penyakit ke 2 terbesar penyebab blind. Dan yang lebih hebatnya lagi si glau ini sifatnya menurun alias abadi ke keturunan nah lo anakku nanti gimana coba.

Setidaknya sekarang aku jadi suka baca jurnal jurnal kedokteran hehe

Sudah sejak lama aku tidak bisa melihat pada malam hari dan pada ruangan dengan cahaya rendah. Aku juga kesulitan untuk mencari benda-benda yang terjatuh di lantai. Di unur 14 tahun aku berhenti berlatih Tenis karena tidak bisa lagi melihat bola dengan kecepatan tinggi.

Beberapa kecelakaan juga sering kualami, seperti jatuh dari sepeda karena ada gundukan, menabrak tiang ketika berlari, terjatuh karena tidak tahu ada perbedaan ketinggian dan beberapa kali hampir tertabrak mobil/motor saat menyebrang jalan.

Ketika menginjak bangku SMA Kecepatan membaca textbook menurun drastis dan harus sangat awas ketika berjalan malam hari. Aku paling minder kalo main sepak bola karena sering menabrak lawan dan tidak lagi bisa melihat bola yang di’oper

Berdasarkan pemeriksaan, luas lapang pandangku mulai menyempit. Akupun mulai menyadari apa yang terjadi padaku. Dan Aku mulai ketakutan.

Aku akan buta? Hidup dalam gelap? mau jadi apa Aku nanti? Di mana Aku harus bekerja? Siapa wanita yang mau dengan Aku? Bagaimana kalo nanti Aku sudah harus hidup sendiri? Bagaimana Aku bisa hidup tanpa merepotkan orang? Apakah Aku tidak akan bisa bermain game di computer atau video game lainnya?

.Aku merasa malu dengan kondisi low vision (kemampuan melihat yang rendah), Aku mulai menutup diri mengenai kondisi penglihatanku. Hanya beberapa kawan dekat saja yang benar-benar mengetahui apa yang terjadi denganku. Sering sekali aku membiarkan uang atau pulpenku terjatuh ketimbang harus mencarinya dengan meraba dilantai, pulang sebelum maghrib agar tidak ketahuan kalau Aku rabun senja atau bilang “males ah” ketika beberapa kawan mengajak untuk keluar di malam minggu. Dan banyak lagi alasan-alasan yang Aku ciptakan untuk menutupi kondisi low visionku

Saat ini Saat aku lulus dari SMA,dan sempat berfikir untuk tidak melanjutkan sekolah. Karena walaupun kuliah, saat aku nanti menjadi buta, toh tidak akan ada perusahaan yang bisa mempekerjakan aku tapi hal itu adalah suatu kebodohanku

Aku selalu menghujamkan dalam hati Man Jadda Wa Jada wa Man Sabar Zafira, siapa yang bersungguh-sungguh akan bisa dan siapa yang bersabar akan beruntung

Biarlah mata ini nanti tertutup toh jasad inipun hanya titipan Allah

*******************************************************************************
Ini adalah puisi yang aku kutip dari sebuah web kumpulan-puisikita.blogspot.com

DUNIA TANPA WARNA

Aku ini tuna netra yang bahagia
pernahkah kau tahu dunia yang maya?
Inilah duniaku yang tanpa warna

Takutkah kau pada gulita?
Takutkah kau pada terang benderang?
Kilauan cahaya yang gemintang
pada merah jingga surga dunia…

Teman,
sungguh ku takut pada semua itu
takut pada gelap rawan sisi hatiku
yang kan menutupi kilau suci kalam Illahi

Biarlah teman,
kusyukuri duniaku ini
dunia yang sarat makna suara

mungkin inilah cara Tuhan memuliakanku
menobatkan mataku menjadi mata terindah
karena ia suci dari hal-hal yang keji

biarlah teman…
biarkan aku percaya
bahwa biji mataku kan dapat melihat di surga

Related Posts by Categories

1 comments:

Unknown said...

DULU aku pernah beranggapan.. pokoknya kalo manggil fauzan itu
ga cuma dengan kata kata harus pake tindakn, misal dilempar buku pulpen pasir debu dll...^^